Soloraya
Rabu, 29 April 2015 - 19:16 WIB

UNDERPASS MAKAMHAJI : Kemenhub Tuding Pompa Underpas Disabotase

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja sedang menyedot air di sejumlah titik mata air di Underpass Makamhaji, Rabu (29/4/2015). Curah hujan yang tinggi sepekan lalu menyebabkan underpass tersebut tergenang air sejak hari Sabtu pekan lalu. (Muchlis/JIBI/Solopos)

Underpass Makamhaji banjir sejak pekan lalu. Tim dari Kementerian Perhubungan akhirnya turun tangan.

Solopos.com,SUKOHARJO — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mengambil langkah cepat untuk menangani banjir di Underpass Makamhaji. Tim Kemenhub menyebut ada pihak-pihak yang menyabotase pompa sehingga tak berfungsi.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Prasarana Kantor Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Tengah, Yus Rizal, mengatakan ada pihak-pihak yang sengaja menyabotase agar pompa tidak berfungsi.

Berdasarkan keterangan dari masyarakat ia menerima laporan adanya sejumlah pihak yang menyegel pintu pompa dengan lem alteko. “Berarti memang ada pihak-pihak yang menginginkan ini beres,” kata dia.

Sementara untuk mengatasi banjir, sebagai langkah awal akan diterjunkan tim survei untuk meninjau sejumlah titik sumber mata air yang ditengarai sebagai salah satu penyebab banjir.

Advertisement

Yus meyatakan penanganan jangka pendek akan dilakukan dengan mengeringkan air terlebih dahulu. Setelah itu, akan diterjunkan tim survei untuk meneliti sumber mata air yang menyebabkan air mengalir terus di underpass.

“Tim survei akan meneliti air di bawah permukaan tanah. Mereka akan mencatat volumenya berapa. Selanjutnya, hasil penelitian menjadi dasar penanganan jangka panjang,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Underpass Makamhaji, Rabu (29/4/2015).

Atasi Banjir

Advertisement

Lebih jauh lagi, kata Rizal, penanganan banjir di underpass akan dilakukan dengan membeton semua titik air tersebut. Ini untuk menghentikan air tetap mengalir. “Titik-titik air tersebut kemudian akan kami tutup,” ucapnya.

Yus menjelaskan banjir di bangunan yang berdiri sejak 2012 itu disebabkan curah hujan yang tinggi sejak hari Selasa hingga Minggu pekan lalu.

Curah hujan tersebut menyebabkan air memenuhi pori tanah. Selain itu, keberadaan mata air di dasar underpass menambah volume air naik. “Kapasitas air yang berlebih tidak dibarengi dengan kemampuan pompa menyedot air,” ucapnya.

Yus menambahkan sejak bulan November pompa penyedot air sudah ditambah menjadi empat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif