SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming-Selvi Ananda (Kaskus)
Gibran Rakabuming nikah pada Mei nanti. Mempersunting Selvi Ananda, pernikahan Gibran-Selvi bakal jadi pernikahan yang ditunggu publik.
Solopos.com, SOLO — Nama Selvi Ananda mendadak menjadi bahan perbincangan khalayak ramai. Ketenaran alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AUB Solo itu bukan karena prestasi Putri Solo 2009 tetapi karena menjadi calon mantu orang nomor wahid di Indonesia, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Civitas akademika STIE AUB mengenal dengan baik nama gadis kelahiran Solo, 9 Januari 1989 itu.
Gibran dan Selvi diketahui pacaran sejak duduk di bangku kuliah. Gibran sering mengantar Selvi ke Kampus STIE AUB Solo yang terletak di Jl. M.R. Sartono No. 97 Cengklik, Nusukan, Banjarsari.
Selvi mengambil pendidikan S1 Jurusan Akuntansi angkatan 2007. Selvi dikenal civitas akademika STIE AUB Solo sebagai aktivis unit kegiatan mahasiswa (UKM).
“Mbak Selvi itu aktif sebagai pengurus bidang organisasi di Himatansi [Himpunan Mahasiswa Akuntansi]. Saat mendaftar Putri Solo 2009, statusnya masih mahasiswa. Waktu itu sudah kenal putra Pak Jokowi yang masih menjabat Wali Kota Solo. Saat wisuda pun, Mbak Selvi juga diantar putra Pak Jokowi [Gibran] itu,” kata Kasubag Kemahasiswaan STIE AUB Solo, Eko Setyo P., yang juga tetangga Selvi di Sumber, saat berbincang dengan Solopos.com, pekan lalu.
Lamaran Dirahasiakan
Kasubag Pendidikan dan Pengajaran STIE AUB Solo, Prasetyo G.M., juga mengenal dekat Selvi Ananda karena masih memiliki hubungan saudara dengan keluarga Selvi.
Prasetyo sering dipanggil pakde oleh Selvi. Dia juga melihat Gibran mengantar Selvi saat ujian pendadaran skripsi dengan mobil putihnya.
“Tapi, Mas Gibran tak keluar dari mobil karena tidak mau diketahui orang lain. Bukan hanya Selvi yang alumnus AUB. Ibunya, Partini, juga alumnus AUB tapi saat itu masih D3. Selvi itu lahirnya di Semanggi. Partini yang asli Semanggi. Kalau suaminya, Didiet, itu asli Badran,” ujar dia.
Prasetyo mengatakan keluarga Selvi pernah diundang Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan di Jakarta untuk kepentingan lamaran. Dia mengaku lamaran itu memang dilakukan sembunyi-sembunyi karena menjaga privasi.
“Ya, sekitar dua bulan lalu. Sekarang tinggal proses mencari hari yang baik. Saya sendiri tidak diajak bicara karena hanya saudara satu eyang. Mestinya kakak kandungnya Partini yang diajak musyawarah untuk persiapan pernikahan,” ucap Prasetyo.