Teknologi
Sabtu, 28 Februari 2015 - 20:00 WIB

TRENDING SOSMED #THEDRESS : Gaun Biru Hitam Bukan Tipuan Mata, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Postingan Swiked di situs tumblr (wired.com)

Trending sosmed #TheDress dijawab oleh para ilmuwan. Gaun ini menjadi perdebatan lantaran sebagian menilainya berwarna putih emas dan sebagian lain berwarna biru hitam.

Solopos.com, LOS ANGELES – Trending sosmed #TheDress kian menjadi-jadi. Perdebatan soal warna gaun putih emas atau biru hitam masih berlanjut di kalangan tokoh dan selebriti dunia.

Advertisement

Foto gaun ini kali pertama menjadi perdebatan di akun Tumblr bernama Swiked pada Rabu (26/2/2015). Dia mengajukan pertanyaan sederhana: apa warna dari baju ini?

Pengguna media sosial dan Internet (netizen) hingga selebriti ternyata berbeda pendapat. Ada yang menyebut warnanya putih emas, namun ada pula yang menyebut biru hitam.

Advertisement

Pengguna media sosial dan Internet (netizen) hingga selebriti ternyata berbeda pendapat. Ada yang menyebut warnanya putih emas, namun ada pula yang menyebut biru hitam.

Sadar postingannya mengundang perdebatan, akun Swiked akhirnya mengunggah foto gaun tersebut setelah dipakai di tubuh. Dia pun mengatakan gaun tersebut berwarna biru-hitam seperti terlihat pada foto.

Meski demikian dia tetap merasa bingung kenapa ada orang-orang yang melihat gaun tersebut berwarna putih-emas saat dia pertamakali mengunggah foto busana tersebut.

Advertisement

Penjelasan ilmiah soal perdebatan ini sebenarnya sudah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan. Pada 2009, ilmuwan dari University of Washington Amerika, Jay Neitz, telah melakukan sebuah penelitian tentang bagaimana otak manusia memproses cahaya yang berada di luar mata.

Ia menjelasakan, terdapat sel yang berbentuk kerucut di dalam otak yang terhubung ke korteks visual (bagian terbesar dalam otak manusia) melalui saraf optik. Cara neuron (sel-sel saraf) memproses cahaya ini tergantung pada bagaimana otak Anda dihubungkan.

Jika Anda lebih sering menggunakan otak kiri, maka warna gaun yang Anda lihat adalah putih dan emas. Hal ini karena otak kiri Anda terbiasa memproses warna-warna terang seperti putih dan emas.

Advertisement

“Karena otak kiri Anda lebih mendominasi, banyak neuron yang berasal dari saraf optik terhubung ke belahan otak kiri. Orang-orang seperti ini lebih menggunakan logika dalam berpikir, unggul dalam perhitungan dan bahasa, serta lebih mudah mengingat lirik lagu daripada nadanya,” jelas Neitz seperti dikutip Wired, Sabtu (28/2/2015).

Mekanisme Penglihatan Manusia

Neitz juga mengungkap teori tentang mekanisme penglihatan manusia dan pengaruh cahaya Matahari pada siang hari terhadap penentuan warna.

Advertisement

Cahaya yang ada di alam menempa sebuah benda, memantul, kemudian menuju mata manusia. Retina manusia menangkap cahaya yang datang dengan panjang gelombang tertentu. Selanjutnya, rangsangan akan diterima saraf mata, diproses di korteks penglihatan pada otak.

Otak akan menerjemahkan warna berdasarkan panjang gelombang cahaya yang ditangkap retina. Sebagai contoh, panjang gelombang 440-495 nanometer akan diterjemahkan sebagai warna biru.

Seharusnya, warna yang manusia tangkap dan terjemahkan adalah warna sejati dari sebuah benda. Namun, Neitz mengatakan bahwa yang terjadi tak selalu begitu.

Menurut dia, akibat cahaya matahari atau sinar lampu, manusia kadang menangkap warna benda berbeda dari aslinya. Satu individu bisa menangkap warna berbeda dengan individu lain akibat iluminasi cahaya tersebut.

Bevil Conway, ahli neurologi dari WesleyCollege, juga mengatakan hal yang sama. Cahaya kemerahan fajar, birunya langit pada siang hari, serta jingga pada senja memengaruhi warna yang ditangkap manusia.

“Yang terjadi adalah orang berusaha mendiskon bias kromatis cahaya siang hari. Orang mungkin akan mendiskon warna biru sehingga mereka akan melihat (gaun) berwarna putih dan emas, atau mendiskon warna emas sehingga mereka akan melihat biru hitam,” katanya.

Neitz juga mengungkap teori yang menyebut lensa mata seseorang berubah seiring dengan bertambahnya umur. Manusia menjadi kurang sensitif terhadap warna biru di usia tua. Ini bisa sedikit memberi penjelasan mengapa netizen yang lebih tua menganggap gaun tersebut berwarna putih dan emas.

Selain itu, menurutnya warna yang dipengaruhi lampu atau cahaya juga bisa berubah. Seperti misalnya, mobil merah kelihatan seperti mobil putih karena orang yang melihatnya tersilaukan lampu rem yang berwarna merah. Dalam kasus ini terjadi kegagalan fokus warna.

Sedangkan Ahli saraf Bevil Conway dari Wellesley College menambahkan: “Yang terjadi adalah sistem visual Anda melihatnya dan Anda mencoba mengurangi aberasi kromatik dari poros sinar matahari, Jadi ada yang mengurangi warna biru, sehingga melihatnya sebagai putih dan emas atau sebaliknya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif