News
Selasa, 24 Februari 2015 - 17:15 WIB

HUKUMAN MATI : Tedjo Bantah Sukhoi Kawal Pemindahan 2 Terpidana Bali Nine

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan pesawat tempur Sukhoi. (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Hukuman mati akan dilaksanakan terhadap belasan terpidana. Menko Polhukam membantah pengerahan Sukhoi untuk mengawal pemindahan terpidana ke Nusakambangan.

Solopos.com, JAKARTA – Pengerahan pesawat tempur Sukhoi untuk menjamin keamanan proses pemindahan dua terpidana mati dari LP Kerobokan ke Nusakambangan dibantah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno.

Advertisement

Tedjo menyatakan pesawat Sukhoi di Bandara Ngurah Rai Bali untuk mengamankan wilayah Tanah Air. (baca: 1 Skuadron Sukhoi Siap Kawal Pemindahan 2 Terpidana Bali Nine)

Ia membantah Sukhoi yang berjumlah 4 unit tersebut dalam rangka pengawalan eksekusi terpidana mati gembong narkoba warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dalam waktu dekat ini.

“Itu pengamanan wilayah biasa, tidak ada kaitannya dengan yang lain-lain. Biasa TNI AU dan AL latihan,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Advertisement

Tedjo menambahkan eksekusi mati tetap dilaksanakan meskipun berbagai tekanan dilancarkan oleh luar negeri terutama Australia yang sempat mengungkit bantuan bencana alam Tsunami Aceh 2004.

“Menurut Jaksa Agung, tetap akan dilakukan karena memang ini sudah hukum yang berlaku di Indonesia jadi kami dan kita semua berharap agar negara lain hormati hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar dia.

Ia mengaku tidak pernah melakukan koordinasi terkait waktu eksekusi sekitar 13 terpidana mati kasus narkoba oleh regu tembak.

Advertisement

Ditanya soal penundaan eksekusi, ia beralasan selama ini hanya masalah teknis pemindahan, kesiapan tempat, kesiapan regu tembak dan lainnya. Selain itu lokasi terpidana terpencar sehingga prosesnya lebih lama ketimbang eksekusi gelombang pertama.

“Kan sekarang ini tempatnya berjauhan, terpencar-pencar. Kalau ?yang lalu, hanya satu saja yang ada di Boyolali,” jelas Tedjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif