SOLOPOS.COM - Para aktivis antikorupsi menggelar aksi di Bundaran HI, Minggu (25/1/2015). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)
KPK vs Polri kini tengah memanas. Petisi #SaveKPK pun dengan cepat melesat hingga menjadi salah satu petisi yang memecahkan rekor.
Solopos.com, JAKARTA – Situs petisi Change.org mencatat #SaveKPK yang dibentuk seusai hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) vs Polri memanas menjadi salah satu petisi yang berhasil memecahkan rekor. Hal itu secara langsung diungkapkan Direktur Komunikasi change.org Indonesia, Desmarita Murni.
Petisi yang berisi Bebaskan BW, Hentikan Pelumpuhan KPK #SaveKPK (change.org/bebaskanbw) yang dibuat oleh aktivis 98 John Muhammad mendapatkan 36.413 dukungan dalam waktu kurang dari 48 jam sebagai sebuah aksi protes terkait KPK vs Polri.
“Respon masyarakat cepat sekali, belum sampai 48 jam sudah ada 36.413 tandatangan petisi yang terkumpul,” kata Desma kepada Antara News, di Jakarta, Minggu (25/1/2015), terkait petisi KPK vs Polri.
Desma mengatakan, petisi tersebut dibuat setelah terjadi penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pada Jumat (23/1/2015). “Setelah dibuat, belum sampai 24 jam sudah mencapai 35.000 tandatangan,” ujar Desma.
“Petisi ini termasuk cepat sekali melesat,” tambahnya.
Sejak change.org dibuat pada 2012, ada sejumlah petisi yang memecahkan rekor peraihan dukungan. Tidak hanya itu, petisi tersebut ternyata memberikan pengaruh besar.
“Petisi dukungan Pilkada langsung, itu akhirnya menang. Saat itu, petisi tersebut didukung hampir 120.000 orang,” jelas Desma.
Menurut Desma, change.org merupakan platform yang mewadahi aspirasi masyarakat kepada pembuat keputusan.
“Kami sebagai platform membuka petisi ini untuk menghubungkan suara masyarakat ke pembuat keputusan,” kata Desma terkait petisi perselisihan KPK vs Polri.