SOLOPOS.COM - Suasana pemakaman Priyo, 65, pemilik 3 kios di Pasar Klewer, Minggu (28/12/2014) (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)
Kebakaran Pasar Klewer Solo, Sabtu-Minggu (27-28/12/2014) meluluhlantakkan kios-kios di pasar itu. Salah satu pemilik tiga kios di pasar tersebut meninggal dunia Sabtu malam. Diduga karena shock.
Solopos.com, SOLO — Priyohartono, 65, meninggal dunia Sabtu (27/12/2014) malam. Minggu (28/12/2014) siang tadi jenazah Priyo dimakamkan di Delanggu. Priyo, warga Gentan ini meninggal menjelang 100 hari meninggalnya sang istri.
Jenazah Marcellinus Sadimin Priyohartono, 65, dibawa menggunakan ambulans, Minggu (28/12) siang, meninggalkan rumah duka di Perumahan Gentan Raya II Blok L No. 1 RT 005/RW 006, Gentan, Baki, Sukoharjo menuju permakaman Astana Wantilan, Tlobongm Delanggu, Klaten.
Priyohartono merupakan pemilik tiga kios di Pasar Klewer yang ludes terbakar, Sabtu (27/12) malam. Bapak dua anak itu meninggal dunia tak lama setelah mengecek kondisi kiosnya yang turut terbakar.
Diduga dia terkena serangan jantung lantaran mengetahui kondisi dua dari tiga kiosnya yang hangus.
Adik ipar Priyohartono, Kinon, mengatakan kedukaan yang dirasakan kedua anak dan para kerabat Priyohartono begitu dalam. Belum genap 100 hari istri Priyohartono, Tuginem, meninggal dunia karena sakit.
Dia membenarkan kakak iparnya itu meninggal dunia akibat serangan jantung tak lama setelah mengecek kondisi Pasar Klewer, Sabtu pukul 22.00 WIB.
“Kakak sempat menyelamatkan pakaian batik di salah satu kios miliknya bersama anaknya. Waktu itu kakak hanya berhasil menyelematkan 70 persen barang di satu kios. Sedangkan dua kios milik kakak lainnya sudah ludes. Setelah itu beliau terkena serangan jantung lalu dilarikan ke RS Kustati, Solo. Memang sudah lama kakak menderita sakit jantung,” ulas lelaki paruh baya itu.