Soloraya
Minggu, 10 Agustus 2014 - 15:31 WIB

PENERBANGAN SOLO : Silk Air Berencana Tutup Solo-Singapura, Pemkot Gondeli!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (australianaviation.com.au)

Solopos.com, SOLO— Penerbangan Solo-Singapura berencana ditutup Silk Air. Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, gondeli dengan rencana itu.

Pemkot akan mencoba mempertahankan operasional Silk Air untuk menggarap rute Solo-Singapura. Hal tersebut karena saat ini Pemkot tengah gencar mendatangkan wisatawan dari Singapura ke Solo.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyampaikan pada Jumat (8/8/2014), pihaknya bertemu ddengan managemen Silk Air. Dalam pertemuan tersebut, managemen Silk Air menyampaikan akan menghentikan operasional pada November mendatang.

Rudy mengaku menyayangkan keputusan tersebut. Hal ini karena Singapura merupakan pasar yang potensial untuk pariwisata Solo. Apalagi saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo juga sedang gencar menggarap pasar wisata dari Singapura setelah sebelumnya pasar Malaysia dinilai sudah mulai mapan.

“Seperti yang dulu pernah kami lakukan ketika Air Asia berencana menghentikan operasional, kami upayakan supaya hal tersebut tidak terjadi. Hal itu juga yang akan kami lakukan terhadap Silk Air,” ungkap Rudy kepada wartawan usai meresmikan Apotek K-24, Sabtu (9/8/2014).

Advertisement

Apalagi penghentian operasional baru dilakukan pada November sehingga masih ada waktu untuk mengupayakannya. Oleh karena itu, pihaknya akan berkonsultasi dengan Menteri Perhubungan terkait bagaimana cara mempertahankan rute tersebut tetap beroperasi.

Rudy menyampaikan hal tersebut sulit kalau hanya Pemkot Solo yang mengupayakan untuk mempertahankan supaya rute Solo-Singapura tetap beroperasi. Hal ini karena berhubungan dengan bisnis maskapai atau jumlah penumpang yang memanfaatkan rute tersebut. Oleh karena itu, dia menilai harus dipikirkan dengan matang apabila meminta Silk Air untuk tetap beroperasi.

Selain itu, semua pihak diharapkan juga ikut bekerja sama untuk mempertahankan rute tersebut. Dia menyampaikan kasus Silk Air ini seperti Railbus yang tidak berhasil karena tidak adanya kerja sama antar pemerintah daerah sehingga harus ada campur tangan dari pemerintah pusat.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menyampaikan tidak mengetahui alasan Silk Air berencana menghentikan operasional yang sudah dilakukan sejak 1995. Pihaknya pun tidak bertanya alasan rencana penghentian operasional.

“Kami belum tahu apa saja yang sudah dilakukan Pemkot dan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk eksistensi Silk Air di sini. Oleh karena itu, akan kami konsultasikan dulu ke pemerintah pusat terkait apa yang harus dan bisa dilakukan,” paparnya.

Sebelumnya rencana penghentian operasional Silk Air juga sudah disampaikan kepada otoritas Bandara Adi Soemarmo meski baru lisan. Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Solo pun siap untuk membantu mengupayakan operasional rute Solo-Singapura.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif