News
Minggu, 22 Desember 2013 - 06:13 WIB

PURWOREJO BANJIR : 4 Meninggal, Ratusan Warga Ngungsi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga mengungsi akibat banjir. (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, PURWOREJO – Purworejo banjir, Jumat (20/12/2013) malam, akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut. Hingga Sabtu (21/12/2013) dikabarkan empat orang meninggal dunia dan ratusan warga ngungsi. Sementara jalur Purwokerto-Jogja juga putus.

Ratusan rumah terendam air, sehingga ratusan orang juga harus dievakuasi. Banjir ini menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Advertisement

Banjir melanda Kecamatan Butuh, Desa Klepu dan Tegalgondo. Banjir terjadi sejak hari Jumat (20/12), setelah sehari sebelumnya hujan deras mengguyur.  Sampai Sabtu ratusan warga masih bertahan ditempat pengungsian di sekitar SPBU Klepu di Jl raya Purworejo-Kebumen, Butuh, Purworejo.

“Tim Search And Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai saat ini masih membantu evakuasi ratusan warga korban banjir,” kata Ketua Harian SAR DIY, Ferry Ardianto yang memimpin langsung operasi sebagaimana ditulis Detik.

Advertisement

“Tim Search And Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai saat ini masih membantu evakuasi ratusan warga korban banjir,” kata Ketua Harian SAR DIY, Ferry Ardianto yang memimpin langsung operasi sebagaimana ditulis Detik.

Menurut dia, Tim SAR sudah mengerahkan enam kapal karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Namun belum seluruh warga bisa terevakuasi.

Di Kecamatan Butuh sendiri tercatat 114 KK masih terjebak banjir. Sedang di Kecamatan Klepu terdapat 60 KK yang belum terevakuasi.

Advertisement

Dia menambahkan selain mengevakuasi warga, Tim SAR DIY bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY dan relawan dari Sekber PPA berhasil mengevakuasi delapan mahasiswa Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terjebak banjir saat melakukan survei untuk kuliah lapangan di Purworejo.

“Mereka semua aman dan selamat. Sementara itu seorang warga Tegalgondo meninggal atas nama Juned, 60 setelah terjebak banjir semalaman,” katanya.

Dengan meninggalnya Juned maka menambah korban tewas menjadi empat orang. “Tiga warga meninggal akibat bencana itu yakni Wongso Suwito, 85, warga Desa Tunggorono, Kutoarjo, akibat terseret arus air sungai setempat, dan dua lainnya, Riyanah, 48 dan Siti Aminah, 8, menjadi korban longsor di Bruno,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, Jumat (21/12/2013).

Advertisement

Banjir besar dan longsor terjadi di 53 desa di 11 kecamatan di Purworejo. Sebanyak 11 kecamatan yang dilanda banjir dan longsor itu yakni Purworejo, Kutoarjo, Kemiri, Butuh, Pituruh, Bruno, Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Grabag, dan Bayan.
Sungai Bogowonto dan anak sungainya meluap. Beberapa tanggul sungai juga jebol seperti di Desa Kemiri, Bayan, dan Butuh.

Menurut Sutopo, lebih dari 600 keluarga mengungsi akibat banjir dan longsor itu, puluhan rumah juga rusak berat, dan ribuan hektar sawah terendam banjir.

“BPBD, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. BPBD Jawa Tengah dan BPBD kabupaten di sekitarnya membantu penanganan bencana.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif