News
Selasa, 6 Agustus 2013 - 00:01 WIB

VIHARA EKAYANA DIBOM : Kapolri Sebut Peledak Vihara Berbahan Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Polisi memastikan ledakan di Vihara Ekayana, Jakarta, Minggu (4/8/2013) malam, menggunakan bahan peledak khusus. Kendati daya rusaknya rendah, dan berbunyi keras, tetapi ledakan itu dipastikan bukan petasan.

Advertisement

“Sementara, berdasarkan hasil yang kami sita di situ, memang ada kabel. Kemudian ada bahan-bahan yang bisa meledak sehingga yang pasti memang bukan petasan,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat ditemui wartawan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/8/2013).

Berdasarkan hasil pemeriksaan olah TKP, ujar Timur, pihaknya menemukan dua unit benda yang menyerupai bom. Satu unit, ujarnya, telah meledak Minggu malam. Sementara itu, satu unit lagi saat ini sedang diamankan di pusat laboratorium forensik.

Petugas mengamankan bom yang gagal meledak itu untuk memeriksa jenis, bahan, serta kekuatannya. “Sekarang sedang dilakukan penyidikan terhadap semua yang berkaitan,” katanya.

Advertisement

Timur mengakui belum mengetahui motif aksi peledakan di Vihara Ekayana. Saat ini, tambahnya, jajaran polres setempat dan tim juga sedang memeriksa saksi-saksi terkait.

“Selama ini kan ada gereja, mesjid, kemudian ini vihara. Sementara ini ada delapan saksi yang diperiksa. Dari saksi-saksi tadi, tentunya kami akan lakukan pengembangan. Kita tunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

Timur menuturkan ledakan di Vihara Ekayana, wilayah Greenville, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terjadi tepat pukul 19.01 WIB, Minggu. “Di sana ada CCTV yang mnunjukkan kejadian itu pukul 19.01 WIB. Kemudian ada ledakan di sana, sedang ada kegiatan ibadah agama,” ujarnya.

Advertisement

Saat ledakan berlangsung, ujar Timur, para jemaat tetap melanjutkan ibadah mereka karena menilai ledakan tidak terlalu keras. “Mereka tidak melihat itu sebagai sesuatu yang harus dicurigai,” katanya.

Namun demikian, ujar Timur, beberapa petugas di tempat kejadian perkara melaporkan telah melihat hal yang mencurigakan kepada aparat Polres Jakarta Barat sekitar pukul 20.00 WIB. “Kemudian pukul 20.20 WIB petugas polres ke TKP,” ujarnya.

Hingga saat ini, ujarnya, hasil olah TKP sementara menunjukkan adanya satu orang korban lecet dengan luka di lengan kanan sepanjang 2 cm.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif