News
Jumat, 12 Juli 2013 - 01:11 WIB

KUDETA MESIR : Pimpinan Ikhwanul Muslimin Diburu, PM Tetap Tawarkan Jabatan

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Massa Ikhwanul Muslimin kembali turun ke jalan untuk berdemonstrasi Jumat (12/7/2013) guna menuntut dikembalikannya kursi kepresidenan yang direngut kudeta militer. (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammed-Abd-El-Ghany)

Massa Ikhwanul Muslimin kembali turun ke jalan untuk berdemonstrasi Jumat (12/7/2013) ini guna menuntut dikembalikannya kursi kepresidenan yang direngut kudeta militer akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammed-Abd-El-Ghany)

Solopos.com, KAIRO — Mesir mengeluarkan surat penangkapan terhadap Ketua Umum Ikhwanul Muslimin Mohammed Badie dalam kaitannya dengan kekerasan berujung maut di Kairo menyusul kemarahan kelompok pendukung Presiden Mohamed Morsi atas penggulingannya oleh militer, Minggu (30/7/2013) lalu.

Advertisement

Kendati Badie dan sejumlah pemimpin senior Ikwanul Muslimin diburu pemerintahan baru bentukan militer, namun Perdana Menteri Mesir Hazem al-Beblawi justru menyatakan tidak akan mengesampingkan kursi kabinet untuk Ikhwanul Muslimin jika calon-calonnya layak duduk di kabinet. Tawaran itu pun sontak ditolak Ikhwanul Muslimin.

Badie dan para pemimpin Ikwanul Muslimin dituduh pemerintah bentukan pemberontak militer itu telah menghasut sehingga terjadi kekerasan maut Senin (8/7/2013) lalu. Kala itu di luar markas besar Garda Republik, para pendukung Morsi menuntut pembebasan presiden yang terpilih dalam pemilu demokratis pertama di negeri itu.

Militer mengaku menahan Morsi di tempat aman tanpa keterangan terperinci lain. Sementara Morsi ditahan militer, Kamis, PM Mesir Hazem al-Beblawi mengaku tetap mempertimbangkan pembentukan pemerintahan sementara setelah penggulingan presiden itu.

Advertisement

“Saya tak melihat hubungan politik jika seseorang dari Partai Kebebasan dan Keadilan (Ikhwanul Muslimin), bila dia memang layak maka dia akan dipertimbangkan,” tegas Beblawi sebagaimana dikutip Kantor Berita AFP.

Media resmi negara itu melaporkan Beblawi akan menawari Ikhwanul Muslimin sejumlah pos dalam pemerintahan baru. Namun tawaran itu ditolak Ikhwanul Muslimin yang menuntut pemulihan kembali Morsi sebagai presiden.  “Kami tak berhubungan dengan pemberontak. Kami menolak semua hal yang datang dari kudeta ini,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Tareq al-Morsi kepada AFP.

Beblawi sendiri mengaku belum menemukan menteri-menteri yang potensial. “Sejauh ini saya belum mendekati siapa-siapa. Saya belum menanyai siapa pun karena saya ingin jelas siap yang ingin saya dudukkan dalam pemerintahan,” kata Beblawi seraya menjelaskan dia ingin menentukan kandidat-kandidat terbaik sebelum menawarinya bergabung dalam pemerintahannya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif