SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/okezone)
SRAGEN–Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, menetapkan lima orang perampok truk bermuatan minyak nilam dalam daftar pencarian orang (DPO). Tim Reskrim Polres Sragen terus melacak keberadaan lima orang pelaku perampokan tersebut.
“Yang penting kedua korban tidak sampai dianiaya pelaku. Mereka bisa diselamatkan aparat bersama barang buktinya. Kerugian materiil dari pihak korban juga tidak ada. Kami juga sudah mengidentifikasi lima orang pelaku untuk proses pelacakan,” tegas Kapolres Sragen saat dijumpai wartawan, Senin (18/6/2012), seusai apel pagi.
Wakapolres Kompol Hartolo, Kasat Bimas AKP Suseno dan Kasubag Humas AKP Mulyani juga turut mendampingi Kapolres ketika ditemui wartawan. Menurut dia, lima orang pelaku diduga merupakan bagian kelompok mantan nara pidana (napi) jebolan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sragen dan Solo. “Kasat Reskrim sudah mengidentifikasi kelompok-kelompok tersebut. Lima orang pelaku itu menjadi DPO Polres Sragen,” tegas Kapolres.
Penggagalan perampokan itu, terang Kapolres, disebabkan adanya sikap sigap aparat di lapangan yang pro aktif mengejar pengemudi truk dengan kecepatan tinggi. Inisiatif personel Polsek Sidoharjo itu juga disebabkan adanya dukungan alat komunikasi. “Pelaku sebenarnya membuntuti korban sejak dari Semarang. Kebetulan aksi perampokan itu terjadi di wilayah Sragen,” tambahnya.
Menurut Kapolres, jumlah anggota Polres yang berani pro aktif dalam bertugas memang belum 100%. Namun perubahan mainset personel Polres, kata dia, cukup baik dari mainset reaktif ke pro aktif. “Bukan hanya mainset posisi yang diubah, tetapi mainset masyarakatnya juga perlu diubah. Ketika polisi turun ke lapangan sampai ke kampung bukan untuk menangkap siapa, tetapi untuk mengamankan komunitas masyarakat itu sendiri,” pungkasnya.