SOLOPOS.COM - Pengunjung tengah menikmati wisata kuliner di deretan warung tenda Gladag Langen Bogan (Galabo) Solo, Kamis (9/2/2012) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)
Pengunjung menikmati wisata kuliner di deretan warung tenda Gladag Langen Bogan (Galabo) Solo, Kamis (9/2/2012) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)
SOLO--Wisata kuliner Gladak Langen Bogan (Galabo) untuk sementara akan dipindah di lokasi darurat menyusul renovasi total yang direncanakan segera dimulai. Galabo darurat itu kemungkinan berlokasi di lahan parkir selatan Bank Danamon.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wisata Kuliner, Agus Sisworyanto, mengungkapkan saat ini pihaknya masih berusaha melobi pengelola lahan parkir setempat supaya mengizinkan lahannya dipakai para pedagang Galabo pada malam hari.
“Kami membutuhkan tempat untuk menampung sekitar 45 pedagang selama proses renovasi. Lahan parkir itu pilihan yang tepat karena tidak jauh dari Galabo dan hanya dipakai malam hari jadi tidak akan mengganggu aktivitas parkir,” jelas Agus, saat ditemui wartawan di balaikota, Selasa (17/7/2012).
Mengenai rencana renovasi itu sendiri, Agus mengatakan saat ini masih tahap persiapan lelang proyek di lembaga pengadaan barang dan jasa secara elektronik (LPSE). Dana renovasi itu seperti dianggarkan dalam APBD 2012 mencapai Rp2,4 miliar. Dana itu untuk perombakan total yang di antaranya meliputi pembuatan atap permanen hingga separuh ruas jalan sisi utara. Sedangkan ruas jalan selatan menggunakan atap knockdown.
Selain itu, perbaikan juga dilakukan pada sanitasi limbah, pengadaan meja, kursi dan tenda baru. Namun kelengkapan tersebut baru akan diadakan dengan dana dari APBD Perubahan. UPTD Wisata Kuliner sudah mengusulkan anggaran itu dalam kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA PPAS) APBD Perubahan.
Salah satu pedagang Galabo, Temu, saat diminta komentarnya mengenai pemindahan sementara Galabo selama renovasi mengaku pasrah saja dengan kebijakan dari pengelola. Termasuk jika pedagang harus pindah lahan parkir sebelah selatan Bank Danamon. “Ya bagaimana kebijakan pengelola sajalah. Bagi kami yang penting tetap bisa berjualan. Saya juga senang Galabo direnovasi biar jadi lebih bagus,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa.