News
Senin, 11 Juni 2012 - 10:28 WIB

BANK PLECIT: Bank Diminta Ikut Berantas Bank Plecit

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kalangan perbankan diminta mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memerangi bank plecit .

Advertisement

Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo berharap bank-bank yang saat ini banyak berekspansi ke pasar-pasar tradisional diharap lebih peduli kepada pedagang tradisional terutama pedagang oprokan.

“Saya sering kali mendapati pedagang hutang Rp100.000, kemudian di potong dulu Rp10.000 dan angsurannya mencapai Rp13.000 per hari. Ini apa tidak kelewatan,” kata Rudy, saat ditemui wartawan, di sela-sela pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bank Jateng Nusukan, Senin (11/6/2012).

Tidak hanya kepada kalangan perbankan, koperasi juga diminta tidak memberikan bunga kredit lebih dari 6% kepada pedagang kecil. “Ini upaya untuk menanggulangi kemiskinan. Meskipun kami sudah konsentrasi, tapi kalau tidak ada dukungan dari bank ya percuma.”

Advertisement

Kredit yang disalurkan kepada pedagang, tidak hanya mudah saat penyaluran tapi saat angsuran.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Koordinator Bank Jateng Soloraya, Abunasor, menyampaikan untuk memajukan ekonomi kerakyatan Bank Jateng sudah memiliki banyak fasilitas dalam penyaluran kredit. Mulai dari kredit usaha rakyat (KUR) maupun kredit UMKM. “Kalau untuk kalangan pedagang, bisa mengakses KUR mikro dengan plafon mencapai Rp20 juta, tanpa agunan tapi bunga mencapai 22% per tahun.”

KUR sendiri ada dua jenis. Selain KUR mikro ada juga KUR ritel dengan plafon Rp20 juta hingga Rp500 juta dan bunga hanya 13% per tahun. Dengan pembukaan kantor cabang pembantu di Nusukan, Bank Jateng berharap upaya penyaluran pembiayaan kepada kalangan mikro ini bisa meningkat.

Advertisement

Secara umum, kredit yang sudah disalurkan Bank Jateng per Mei 2012 mencapai Rp3,265 triliun atau sudah melampaui target Rp3,250 triliun. Di Nusukan sendiri, tahun ini kredit dipatok tumbuh 22% dari angka Rp65,9 miliar per tahun 2011 menjadi Rp80,4 miliar untuk tahun 2012. “95% penyaluran kredit diserap kalangan UMKM,” imbuh Abunasor.

Advertisement
Kata Kunci : Bank Plecit Wawali Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif