SOLOPOS.COM - Ilustrasi (bisnis-jatim)
WONOGIRI–Jumlah penerima Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) di Kabupaten Wonogiri terus bertambah. Hingga pertengahan November 2012, jumlah peserta bertambah 159 orang.
Jumlah itu meningkat tajam dibandingkan jumah peserta baru sepanjang 2010 dan 2011 yang masing-masing sebanyak 26 orang dan 57 orang. Sementara itu, kendati jumlah penerima Jamkesda melonjak, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri tidak mengusulkan anggaran tambahan. Anggaran senilai Rp1,85 miliar yang digelontorkan pada 2012 kembali diusulkan pada 2013.
Kepala DKK, Widodo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (14/11), peningkatan peserta Jamkesda selain berasal dari masyarakat yang memang kondisi ekonominya lemah, juga dari penderita penyakit kronis menahun.
“Sakit kronis yang menahun, seperti kanker, gagal ginjal, jantung dan stroke bisa membuat penderitanya jatuh miskin. Ini mengapa jumlah permintaan jadi peserta Jamkesda juga meningkat,” terang Widodo.
Sebelumnya, penerima manfaat Jamkesda di Wonogiri berdasarkan surat keputusan (SK) bupati tahun 2008 mencapai 65.580 orang. Jumlah itu selama tiga tahun terakhir bertambah 242 orang, menjadi 65.822 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kemitraan DKK Wonogiri, Sri Rudianingsih saat ditemui terpisah menambahkan selain jumlah yang bertambah kebutuhan biaya untuk menjamin kesehatan penerima Jamkesda juga terus meningkat. Namun, dia memastikan sepanjang pelayanan menggunakan standar sesuai regulasi, usulan anggaran Rp1,85 miliar dipastikan mencukupi.
Sementara itu, hingga September 2012, klaim Jamkesda yang telah dibayarkan mencapai sekitar 40%. Klaim tersebut terdiri atas pembayaran klaim pelayanan dasar senilai Rp164,29 juta (46,9%); klaim sharing dengan Pemprov Rp78,2 miliar (31,27%); dan pembayaran klaim di empat rumah sakit (RS) se-Kabupaten Wonogiri senilai Rp625 juta.