Soloraya
Jumat, 6 Mei 2011 - 15:50 WIB

DPRD tengarai diskriminasi pasien miskin

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umar Hasyim (dok SOLOPOS)

Umar Hasyim (dok SOLOPOS)

Advertisement

Solo (Solopos.com)–DPRD Kota Solo meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi melakukan evaluasi atas banyaknya kasus pasien yang melarikan diri dari RS.

Pasalnya, kalangan legislatif menengarai kasus tersebut tidak semata-mata akibat para pasien ingin lari dari tanggung jawab mereka membayar biaya pengobatan RS.

Kemungkinan adanya perlakuan pihak RS yang diskriminatif alias membeda-bedakan pelayanan antara pasien kelas III dengan pasien kelas II atau pasien kelas I juga menjadi salah satu faktor penting.

Advertisement

Sekretaris Komisi III DPRD Solo, Umar Hasyim menuturkan, paparan RSUD mengenai kerugian Rp 200 juta sepanjang 2010 akibat banyaknya pasien RSUD Dr Moewardi yang melarikan diri tidak logis. Itu artinya, imbuh dia, tingkat keamanan di RSUD Dr Moewardi dipertanyakan.

“Setiap bangsal itu kan dijaga dengan beberapa perawat. Belum lagi penjagaan dari Satpam sehingga menurut kami keamanan RSUD Dr Moewardi sebenarnya sudah standard,” ujar Umar, Jumat (6/5/2011).

(aps)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif