Sport
Senin, 9 Mei 2011 - 14:14 WIB

Ingin jadi juara, Indonesia harus rebut 40 persen medali APG

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Advertisement
Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Semarang (Solopos.com)--Indonesia harus bisa merebut 40 persen medali emas yang disediakan jika ingin menjadi juara umum pada ASEAN Paragames (APG) VI di Kota Solo, Desember 2011.

Ketua Umum Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun ketika dihubungi dari Semarang, Senin (9/5/2011), mengatakan dirinya memperkirakan dengan meraih 40 persen medali yang disediakan, Indonesia bisa menjadi juara umum.

Advertisement

Ketua Umum Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC), Senny Marbun ketika dihubungi dari Semarang, Senin (9/5/2011), mengatakan dirinya memperkirakan dengan meraih 40 persen medali yang disediakan, Indonesia bisa menjadi juara umum.

“Kita satu paket dengan SEA Games XXVI di Sumatera Selatan dan DKI Jakarta, November mendatang. Kalau mereka ditargetkan menjadi juara umum, tentunya kita juga demikian,” ucap Senny.

Menurut dia, APG mendatang akan mempertandingkan 11 cabang olahraga yang terdiri dari sekitar 420 nomor pertandingan. “Jadi kita harus meraih 40 persen dari jumlah nomor yang dipertandingkan untuk menjadi juara umum,” imbuh Senny

Advertisement

“Kemudian untuk cabang olahraga lain, peluangnya fisty-fifty,” tambah dia menegaskan.

Hanya, lanjut Senny, yang menjadi kendala dari 11 cabang olahraga yang dipertandingkan pada pesta olahraga penyandang cacat antarnegara Asia Tenggara mendatang, ada beberapa cabang olahraga yang tidak memilki atlet.

Ia menyebutkan, cabang olahraga yang tidak memiliki atlet seperti panahan, boal ball (bola tangan untuk atlet tuna netra), voli duduk dan boling karena merupakan cabang olahraga baru.

Advertisement

Bahkan, jelas dia, untuk cabang atletik nomor kursi roda, Indonesia juga tidak memiliki atlet karena biayanya untuk membeli kursi roda sangat mahal.

Makanya, lanjut dia, untuk cabang olahraga yang tidak memiliki atlet tentunya harus mendidik terlebih dulu dan tentunya memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Kita mau mendidik atlet juga mengalami kendala karena sampai kini belum ada kejelasan soal pelaksanaan pelatnas untuk ASEAN Paragames,” tegasnya.

Advertisement

Menurut dia, kalau pelatnas dimulai April atau Mei 2011, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk mendidik atlet bagi cabang-cabang olahraga baru tersebut.

NPC sudah mengajukan 300 atlet dari 11 cabang olahraga untuk masuk pelatnas ASEAN Paragames di Solo mendatang. Mereka sudah mendapat persetujuan dari Satuan pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima).

Tetapi, beber dia, sampai kini belum diketahui kapan ke-300 atlet bisa datang ke Solo untuk menjalani pelatnas karena belum ada petunjuk pelaksanaan pelatnas dari Satlak Prima.

“Dari jumlah yang kita ajukan, yang masuk tim inti atau kontingen Indonesia sekitar 250 atlet sedangkan sisanya akan terdegradasi selama menjalani pelatnas,” pungkas.

(Antara/nad)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif