Soloraya
Kamis, 17 November 2011 - 10:16 WIB

Pemantauan ancaman lahar dingin di Kaliworo minim penerangan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANJIR LAHAR DINGIN--Banjir lahar dingin kembali menerjang Kali Woro, Rabu (9/11/2011) sore. Akibat terjangan itu, akses dua desa terputus. Banjir menggenangi akses jalan antara Desa Kendalsari dan Desa Talun, Kecamatan Kemalang, Klaten. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)--Pemantauan para relawan terhadap ancaman lahar dingin yang melalui Kaliworo terkendala antaran minimnya lampu penerangan. Alhasil, untuk saat ini para relawan hanya mengandalkan penerangan seadanya.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di beberapa titik pemantauan, diketahui lampu tembak yang dulunya terpasang menghilang. Lampu tersebut menyoroti alur Kaliworo dan terpasang sejak pasca erupsi 2010.  Lampu sorot yang berada di alur Kaliworo tersebut berasal dari bantuan beberapa donator serta iuran dari para relawan.

Salah satu relawan dari induk Balerante, Suroto, menuturkan lampu sorot dipasang oleh dirinya bersama relawan lainnya di empat titik pemantauan. “Ada beberapa yang kami pasang terlalu dekat dengan Kaliworo. Karena bukan lampu halogen sehingga harus didekatkan,” jelasnya saat ditemui wartawan, Rabu (16/11/2011), di Balerante.

Ditambahkannya, tujuan pemasangan lampu untuk memudahkan para relawan memantau kondisi alur Kaliworo saat malam hari. Sehingga keberadaan lampu cukup vital untuk memberikan peringatan dini bagi para warga bantaran Kaliworo terutama saat malam hari.

Advertisement

Saat ditanya terkait keberadaan lampu, Suroto menuturkan beberapa lampu memang hilang lantaran diterjang banjir lahar dingin yang terjadi pekan lalu. “Yang di Talun karena terlalu dekat dengan sungai alhasil terseret banjir. Untuk dugaan dicuri kemungkinannya kecil. Beberapa memang ada yang diamankan para relawan,” paparnya.

Lebih lanjut Suroto menuturkan pihaknya bersama pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya agar lampu sorot dengan kualitas lebih baik segera terpasang di beberapa titik pemantauan.

“Ada lampu dengan kualitas bagus berwarna kuning karena bisa tembus kabut. Namun, kami belum bisa melakukan pemasangan karena harganya yang terlalu mahal,” ujarnya.

Advertisement

(m103)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif