News
Minggu, 13 Maret 2011 - 17:46 WIB

Harga kopi tinggi, spekulan mainkan harga

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi biji kopi. (Dok. Solopos.com)

Jakarta (Solopos.com)–Tingginya harga ekspor kopi saat ini, selain cuaca yang tidak menentu juga karena para spekulan yang mematok harga tinggi untuk produksi kopi di dalam negeri.

“Pasar banyak spekulasi, banyak yang masang harga lebih tinggi dari harga di luar negeri, para eksportir tidak berani beli,” kata Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Rahim Kartabrata, Minggu (13/3/2011).

Advertisement

Menurutnya harga kopi dalam  negeri lebih tinggi dari harga luar negri, sebagai imbas untuk menyingkapi kenaikan harga kopi oleh para spekulan.

Rahim mengatakan, harga kopi yang dijual di dalam negri pun terus berubah setiap harinya. Untuk kopi jenis robusta harga pasaran sekitar Rp 18.000-Rp 19.000 per kg, sedangkan untuk arabika harganya bisa mencapai Rp 50.000 lebih per Kg. “Saya tidak bisa pastikan (harga kopi) karena setiap hari harganya berubah, ini masih pakai harga kemarin,” imbuhnya

Menurutnya kondisi daerah penghasil kopi di Sumatra seperti Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung terlalu banyak turun hujan, sehingga produksi kopi berkurang. Namun, hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, negara lain seperti Kolombia sebagai negara penghasil kopi terkena imbasnya. “Kalau di Sumatra kebanyakan hujan, di Kolombia malah kepanasan,” tegasnya.

Advertisement

(dtc/tiw)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Kopi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif