Soloraya
Minggu, 13 Juni 2010 - 14:07 WIB

Bupati-aktivis demo islah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Para aktivis unjuk rasa, Bupati Sragen Untung Wiyono dan sejumlah pejabat Pemkab Sragen berdamai alias islah dalam momentum jalan sehat Milad seabad Muhammadiyah di Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (13/6).

Bupati bersalaman dan berpelukan dengan aktivis demo, Ndewor Sutardi dan Wakil Bupati (Wabup) Agus Fatchurrahman yang diduga ikut mendukung unjuk rasa. Sejumlah aktivis demo lainnya juga membaur dalam kegiatan itu, yakni Saiful Hidayat, Mahmudi Tohpati, Eko Wijiyono dan sejumlah aktivis demo lainnya.

Advertisement

“Saya sudah lama tidak berpelukan dengan saudara-saudara saya, seperti adiku lanang Wakil (Agus Fatchurrahman-red), Kiai Budi, Ndewor Sutardi, Rus Utaryono. Saifil Hidayat yang lama di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Silaturahmi ini disaksikan warga Muhammadiyah. Silaturhami itu indah dan damai itu juga indah,” ungkap Bupati Sragen Untung Wiyono.

Sejumlah aktivis demo terlihat hanya tersenyum mendengarkan pernyataan Bupati di atas panggung. Namun Wabup Agus Fatchurrahman menanggapi lain. Unjuk rasa yang menyoal dugaan ijazah Bupati itu, menurut dia, sebagai bentuk kontrol kepada penguasa agar tidak kebablasan.

Menurut dia, siapa pun pemimpinnya harus dikontrol agar terjadi keseimbangan dalam pelaksanaan pemerintahan. “Setelah manembah biasanya memperbanyak silaturahmi. Para aktivis berdemo itu hanya sekedar mengingatkan. Kekuasaan harus dikontrol agar tidak gladrah (kebablasan-red),” ujar Wabup seraya mendoakan Bupati.

Advertisement

trh

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif