SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Kantor berita Yonhap seperti dilansir Reuters, Minggu menyebutkan kalau Pyongyang telah menyiagakan rudal-rudal jelajah darat-ke-darat di tempat peluncurannya di tepi Laut Kuning.
Tidak hanya itu, rudal darat-ke-udara juga sudah dipindahkan ke garis depan perbatasan.
Media pemerintah Korut KCNA memperingatkan aksi yang sangat tegas jika terjadi pelanggaran wilayah.
Media pemerintah Korut KCNA memperingatkan aksi yang sangat tegas jika terjadi pelanggaran wilayah.
“Kami akan berikan serangan yang brutal jika ada provokasi yang melanggar laut teritorial kami,” demikian KCNA.
Latihan perang gabungan digelar Korsel dan AS di sebelah selatan batas maritim kedua Korea. Latihan tetap digelar walaupun ditentang China dan diancam oleh Korut.
Latihan perang dan aksi pasang rudal ini menyusul serangan artileri Korut ke Pulau Yeonpyeong, Korsel. Ini adalah serangan terburuk sejak Perang Korea berakhir pada 1953.
Sementara itu, sebagai akibat dari latihan perang dan aksi pajang rudal ini, para pejabat dan wartawan yang meliput di Pulau Yeonpyeong dievakuasi ke bunker-bunker.
“Mereka memerintahkan orang-orang ke tempat perlindungan karena situasi yang darurat,” kata seorang saksi kepada Reuters.
Kapal induk USS George Washington yang membawa 75 pesawat tempur dan 6.000 prajurit telah berada di Laut Kuning untuk latihan perang gabungan.
Rencananya akan ada lagi 4 kapal perang AS bergabung di lokasi. Sementara Korsel mengirimkan 3 kapal perusak, frigate dan pesawat anti kapal selam.
“Latihan sudah dimulai dan tentu kapal induk bergabung dalam latihan itu. Tapi kami tidak bisa memberikan penjelasan lebih jauh,” ujar pejabat pasukan gabungan AS dan Korsel (USKF).
dtc/nad