SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan saat menghadiri halalbihalal keluarga besar PAN di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/5/2022) malam. ANTARA/Darwin Fatir

Solopos.com, MAKASSAR — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berharap pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024 lebih dari dua pasang.

Hal itu dimaksudkan agar suara rakyat bisa terbagi merata di seluruh Indonesia, menyusul terbentuknya koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, PAN dan PPP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau bisa, namanya juga usaha. Apalagi, kami partai nomor delapan. Akan tetapi, kami mencoba agar pilpres jangan dua (paslon) lagi, kalau bisa tiga atau empat. Tiga lebih bagus,” kata Zulkifli saat menghadiri halalbihalal keluarga besar PAN di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/5/2022) malam.

Pada saat Pilpres 2019, pihaknya telah berjuang untuk syarat ambang batas pencalonan. Namun, waktu itu PPP masih koalisi dengan PAN. Akan tetapi, belakangan berubah sehingga kalah dan syarat tetap 20 persen.

Baca Juga: Situs Kuno, Isu Strategis Pemilu 2024, dan Urgensi Hari Museum Sedunia

“Oleh karena itu, kami coba karena ini 20 persen supaya menghindari dua (paslon). Nanti kami coba dan dahului supaya ada tiga. Nah, kalau ada tiga ‘kan seru,” katanya.

Kendati demikian, bercermin dari pengalaman Pilpres 2019 saat PAN ikut mengusung Prabowo Subianto berpasangan Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi).

Akan tetapi, kalah karena beberapa kekuatan besar ikut mendukung rivalnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Siap-Siap, Rudy Ketua DPC PDIP Solo Bakal Gaspol di Pemilu 2024

“Kalau pilpres, secara rasional Pak Prabowo kalah. Kenapa? Pak Prabowo media tidak ada mendukung, kedua pengusaha logistik tidak ada mendukung, ketiga operasional tidak mendukung, keempat ada sejarahnya, dan kelima berkali-kali calon kalah, jadi tidak menang,” kata Zulhas.

Di sisi lain, rivalnya, Joko Widodo, punya banyak pendukung, mulai pengusaha, media, hingga beberapa pendukung lainnya. Walaupun secara secara hitungan nasional Jokowi menang, di beberapa daerah Prabowo juga menang tetapi bukan keluar sebagai pemenang.

Agar tidak mengulang kesalahan yang sama, Pilpres 2024, pihaknya langsung merespons tawaran parpol untuk menjadi bagian dari koalisi Indonesia Bersatu sebab pada setiap pemilu parpol memiliki politik kekuasaan.

Baca Juga: Muhammadiyah Berharap Partai Ummat Lolos Pemilu 2024

“Disampaikan kepada seluruh pengurus, kami menggagas Koalisi Indonesia Bersatu. Untuk apa? Karena dua kali kita pilpres calonnya dua, kita terjadi pembelahan sampai ke dusun dan kampung-kampung. Kita berharap pilpres akan datang, kalau bisa calonnya tiga. Syukur-syukur bisa lebih,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya