SOLOPOS.COM - SBY dan Anies Baswedan dalam pembukaan Yudhoyono Institute di Jakarta Theatre, Kamis (10/8/2017) malam. (Twitter/@aniesbaswedan)

Solopos.com, JAKARTA—Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menonaktifkan elite partainya, Zulfan Lindan, dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Kamis (13/10/2022). Zulfan belakangan ini kerap muncul ke publik dan sempat menyebut Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Golden Boy Amerika hingga menampilkan sosok Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Surya mengatakan Zulfan banyak memberikan pernyataan ke media massa yang tak produktif. Malahan, lanjutnya, pernyataan-pernyataan Zulfan cenderung menurunkan elektabilitas Nasdem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada dua penekakan dalam pernyataan tersebut. Pertama,  Nasdem memberikan peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan berupa; pertama menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai Nasdem. Kedua, melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsional Partai Nasdem.

Baca Juga OJK Sebut Ekonomi Tetap Tumbuh Positif meskipun Diancam Resesi

Dia menegaskan Nasdem merupakan partai yang berdasarkan gagasan atau partai yang ingin melakukan perubahan kehidupan berbangsa. Oleh sebab itu, Partai Nasdem punya tanggung jawab untuk melakukan pendidikan politik kepada masyarakat.

Nasdem, klaim Surya, ingin mengisi dunia perpolitikan Indonesia dengan ide dan gagasan bukan hanya dengan pernyataan-pernyataan untuk mencari kehebohan belaka. “Partai NasDem ingin perdebatan politik penuh dengan gagasan dan substansi bukan sekadar kulit yang hanya menimbulkan sensasi dan kegaduhan,” jelasnya.

Siapa Zulfan Lindan? 

Zulfan Lindan adalah politikus senior. Sebelum bergabung di NasDem, dia adalah kader PDIP. Dia beberapa kali mengaku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan suami Megawati Soekarnoputri, Taufik Kiemas. Namun demikian, pada tahun 2013, atau tahun ketika Taufik Kiemas meninggal dunia, Zulfan memutuskan untuk menyeberang ke Partai NasDem.

Baca Juga Resesi Global Disebut Semakin Dekat, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Zulfan pada periode 1999-2004 pernah menjadi anggota DPR dari fraksi PDIP. Setelah periode tersebut namanya surut lantaran tak pernah masuk ke Senayan.

Dia kembali menjadi anggota DPR pada periode 2014-2019. Saat itu, dia menjadi kader Partai Nasdem dan memperoleh 23.748 suara dari Daerah Pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam II. Sebagai informasi, belakangan Zulfan kerap memberikan pernyataan-pernyataan ke media, terutama terkait pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dari Nasdem untuk Pilpres 2024.

Zulfan bahkan sempat mengatakan Anies merupakan antitesa atau kebalikan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia juga sempat disorot banyak orang karena menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai golden boy Amerika.

Baca Juga 8.191 Polisi Dikerahkan dalam Pengamanan KTT G20

Zulfan Melawan

Di sisi lain, politisi senior Zulfan Lindan angkat bicara terkait penonaktifan dirinya sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem. Zulfan mengetahui kabar penonaktifan dirinya dari media, bukan dari surat resmi yang dikirim oleh Nasdem.

Oleh sebab itu, dia menganggap cara penonaktifan dirinya tak beretika. Zulfan bahkan mengatakan penonaktifan dirinya tak sesuai citra Partai Nasdem yang modern. Dia mengatakan penonaktifan dirinya masih menggunakan gaya kekuasaan lama.

“Makanya secara etika tanpa info ke saya. Saya tahu dari media. Ini menandakan bahwa ini bukan ciri-ciri partai modern, masih pakai gaya lama, gaya kekuasaan, dan menurut saya kampungan sekali,” ujar Zulfan saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga G20 Solo Bahas Reformasi WTO Sampai Investasi

Dia menambahkan, surat penonaktifan dirinya juga salah alamat. Menurutnya, dirinya tak lagi menjadi jajaran pengurus di DPP Nasdem sejak dua tahun lalu, ketika Zulfan diangkat menjadi wakil komisaris Jasamarga. Zulfan juga menegaskan, dirinya punya hak untuk terus berbicara.

Apalagi, menurutnya, pernyataannya selama ini tak mengatasnamakan pengurus Nasdem. Dia menegaskan, kebebasan mengemukakan pendapat merupakan hak asasi manusia.

“Saya tetap punya hak bicara sebagai warganegara yang merdeka. Selain itu pun, selama ini saya tidak pernah atas nama pengurus. Bagi saya kebebasan adalah hak azasi manusia,” jelasnya.

Baca Juga Delegasi Pertemuan Kedua G20 Ikuti City Tour di Kota Solo

Meski begitu, Zulfan belum mau mengungkapkan apakah dia akan menggugat penonaktifan dirinya, dan masih akan melihat perkembangan. Dia juga menyatakan akan tetap jadi kader NasDem.

“Insya Allah tidak akan mundur,” ungkapnya.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Polemik Zulfan Lindan, Sebut SBY Golden Boy Amerika hingga Anies Antitesis Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya