SOLOPOS.COM - Logo Facebook (seventeen.com)

CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengungkap kebijakan Facebook dalam pembersihan informasi palsu (hoax).

Solopos.com, JAKARTA — Facebook Inc, menghadapi kritik tajam atas kegagalan membendung banjir berita palsu, khususnya selama proses Pilpres AS. CEO Facebook, Mark Zuckerberg menyatakan Facebook kini melakukan serangkaian langkah untuk memilah hoax dan semua jenis berita palsu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diungkapkan oleh Zuckerberg melalui akun Facebooknya, Sabtu (19/11/2016). Facebook menghadapi banyaknya informasi palsu dan menjadi masalah serius di banyak negara. Menurutnya, Facebook telah membuat langkah penting dalam membendung informasi liar itu, namun masih belum sempurna.

“Kami mengandalkan komunitas kami untuk menentukan ini palsu atau tidak. Setiap orang di Facebook bisa melaporkan link yang dianggap palsu itu, dan kami menggunakan sinyal dari laporan-laporan itu dengan sejumlah cara lain untuk menentukan informasi itu sebagai informasi yang salah,” kata Zuckerberg.

Cara yang sama digunakan Facebook untuk menghilangkan spam, scam, dan clickbait (umpan klik) sehingga tidak menyebar lebih luas. Namun, Zuckerberg mengaku masalah yang dihadapi sangat kompleks, baik secara teknis maupun filosofi untuk menentukan kesalahan itu.

“Di satu sisi ada kesalahan dalam mengizinkan masyarakat membagikan informasi yang mereka inginkan. Kami perlu lebih berhati-hati, bukan untuk menghalangi orang membagikan opini atau membatasi konten yang akurat. Kami tidak ingin menjadi hakim yang menentukan kebenaran sendiri, tapi mengandalkan komunitas dan mempercayakan pada pihak lain.”

Menurutnya, persentase informasi palsu tersebut relatif kecil dibandingkan yang bisa dipercaya. Zuckerberg pun mengungkapkan beberapa langkah yang dilakukan Facebook untuk mengatasi masalah tersebut dan saat ini sudah dimulai.

1. Deteksi lebih kuat.
“Hal terpenting yang bisa kami lakukan adalah meningkatkan kemampuan untuk menentukan informasi yang salah. Artinya ini butuh sistem teknis yang lebih baik untuk mendeteksi informasi yang dilaporkan orang sebagai informasi palsu,” tulis Zuckerberg.

2. Pelaporan yang mudah
Masyarakat akan dipermudah untuk melaporkan informasi palsu dan akan ditindaklanjuti secepatnya.

3. Verifikasi pihak ketiga

4. Peringatan
Facebook mengekspolrasi kronologi pelabelan sebuah informasi yang dianggap salah oleh pihak ketiga. Lalu, Facebook membuat peringatan kepada siapapun yang akan membagikan informasi itu.

5. Kualitas artikel.
Facebook meningkatkan standar informasi yang muncul dalam artikel-artikel yang linknya dibagikan.

6. Mengacaukan “ekonomi” berita palsu
Banyak informasi palsu yang dibiayai seperti spam. Facebook mencari cara untuk mengacaukan pendanaan informasi itu dengan kebijakan yang telah diumumkan awal pekan lalu.

7. Mendengarkan.
“Kami akan terus bekerja dengan para jurnalis dan pihak lain dalam industri berita (pers) untuk mendapatkan input mereka, khususnya untuk lebih memahami sistem pengecekan informasi mereka,” tulis Zuckerberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya