SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona merah Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Kabupaten Sragen kembali masuk ke zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 berdasarkan kajian epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Selasa (25/5/2021).

Angka penambahan kasus Covid-19 Sragen tertinggi kelima di Jawa Tengah, setelah Kudus, Karanganyar, Wonogiri, dan Banyumas. Angka kematian 5,61%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolda dan Pangdam IV/Diponegoro pun melakukan kunjungan ke sejumlah daerah dengan angka kasus baru Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah. Dua jenderal itu berkunjung mulai dari Kudus, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri pada Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: 290 Warga Ajukan Izin Gelar Hajatan, Bupati Sragen: Tidak Ada Kelonggaran!

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan dr Wiendra Woworuntu juga berkunjung ke Sragen.

Kunjungan itu untuk berkoordinasi langsung dengan Bupati dan pimpinan daerah sampai ke pimpinan kecamatan dalam penanganan Covid-19.

Dalam paparannya di hadapan Dirjen, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dari hasil kajian epidemiologi DKK, Selasa (25/5/2021), Sragen masuk kembali menjadi zona merah risiko persebaran Covid-19.

Baca Juga: Laka Adu Banteng Di Sambungmacan Sragen, Polisi: Pengemudi Mazda Dalam Pengaruh Obat!

Gotong Royong

Peningkatan angka kasus baru Covid-19 di Sragen, sebut Bupati, menempati urutan tertinggi kelima dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

Yuni, sapaan akrabnya, menyebut urutan pertama terbanyak kasus Covid-19 ada di Kudus, disusul Karanganyar, Wonogiri, Banyumas, dan kemudian Sragen.

“Hari ini pula, Pangdam dan Kapolda ke Sragen melihat kondisi Sragen. Inilah upaya pemerintah, wujud gotong-royong dalam menangani Covid-19," jelas Yuni.

Baca Juga: Klaster Covid-19 Muncul Di Masjid Tertua Sragen Wetan, 10 Orang Terpapar

Yuni menjelaskan sampai Selasa, ada 7.250 warga Sragen yang terpapar Covid-19 dengan perincian 320 orang dirawat, 6.523 orang (89,99%) sembuh, dan 407 meninggal dunia.

Angka kesembuhan Sragen 89,99% itu masih jauh di bawah Jateng dan nasional. Pada sisi lain angka kematian justru lebih tinggai dari angka rata-rata nasional yang hanya 2,77%.

Grafik Kematian

Data riil per Kamis (27/5/2021) dari DKK Sragen, kasus Covid-19 di Sragen mencapai 7.354 orang dengan perincian 333 orang dirawat, 6.608 orang sembuh atau 89,86%.

Baca Juga: Identitas 3 Korban Meninggal Dalam Laka Sambungmacan Sragen, 1 Masih Balita

Sedangkan kasus kematian mencapai 413 orang atau 5,62%. “Kami harus mengabil kebijakan segera karena semua angka grafiknya naik, terutama grafik kematian,” katanya.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Tradisional Ditjen Yankes Kemenkes dr Wiendra Woworuntu mengapresiasi tracing dan testing yang dilakukan Pemkab Sragen. Ia menyebut standar WHO dalam tracing itu 1:30 tetapi Sragen bisa melakukan sampai 60-100 orang.

“Angka tracing ini luar biasa sehingga membuat angka Covid-19 naik. Angka Covid-19 yang tinggi itu harus diselesaikan supaya bisa mendapatkan angka kesembuhan yang tinggi. Perhatian justru pada pasien di rumah sakit supaya tidak menjadi berat. Selain itu segera ditambah jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya