SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI - Kabupaten Wonogiri belum akan menerapkan new normal meski sudah ditetapkan zona kuning oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

Kebijakan tersebut diputuskan setelah Gugus Tugas Wonogiri melakukan evaluasi perkembangan Covid-19. Ketua Gugus Tugas Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan setelah gugus tugas melakukan evaluasi, persyaratan untuk menerapkan new normal di Wonogiri belum terpenuhi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyak Laboratorium Libur, Jumlah Tes Spesimen Covid-19 Indonesia Anjlok

Pria yang akrab disapa Jekek ini menyebut tiga syarat yang ditentukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk penerapan new normal belum terpenuhi di Wonogiri.

Reproduksi dasar (Ro) dan reprofuksi efektif (Rt) di Wonogiri belum juga terpenuhi. Ro berkaitan dengan estimasi rata-rata orang yang bisa terinfeksi virus dari satu orang yang dinyatakan positif. Rt berkaitan dengan rata-rata orang yang bisa terinfeksi dari satu pasien positif setelah adanya intervensi pemerintah.

Selain itu, rapid test dan tes swab yang dilakukan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Wonogiri belum memenuhi kriteria. Statistik epidemiologi juga belum memenuhi kualifikasi. Sehingga sangat riskan jika harus menerapkan new normal.

Masih Darurat Nasional

Jekek mengatakan, setelah dinyatakan zona kuning, gugus tugas akan memperkuat kebijakan yang selama ini sudah berjalan. Masyarakat akan diberi pemahaman bahwa pandemi atau situasi darurat nasional belum berakhir. Masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.

"Kami tidak akan mendeklarasikan kebijakan baru. Tetapi kami akan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pandemi ini masih berlangsung," kata dia kepada Solopos.com di Pandapa Rumah Dinas Bupati Wonigiri, Senin (15/6/2020).

Tolak Rapid Test, Puluhan Warga Serang Mengamuk di Kantor Kelurahan

Selain alasan syarat penerapan new normal belum terpenuhi, Jekek mempunyai alasan tersendiri kenapa tidak mendeklarasikan new normal. Warga wonogiri merupakan masyarakat berbasis kultural atau kebudayaan. Jika ada penerapan new normal, mereka akan merespon seolah-olah pandemi sudah berakhir. Dikhawatirkan masyarakat akan bereuforia di ruang publik dan beraktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Yang kita gaungkan bukan new normal, tetapi mengajak masyarakat menuju hidup atau budaya baru. Bahwa semua pihak harus menerapkan budaya sehat dalam segala aktivitas sehari-hari, kapanpun dan dimanapun," kata Jekek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya