SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Video keberhasilan <a href="http://news.solopos.com/read/20180718/496/928663/keliling-istana-bogor-jokowi-dan-zohri-ngobrol-tentang-superstar" target="_blank">Lalu Muhammad Zohri</a> dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia belum lama ini masih menjadi buah bibir. Publik masih terus memperbincangkan asal bendera merah putih yang diberikan kepada Zohri yang dikabarkan sebagai bendera Polandia.</p><p>Lalu, apa kata Zohri soal ini? Rabu (18/7/2018) malam, Zohri dihadirkan di Studio <em>Metro TV</em> dan diwawancarai soal pengalamannya di Finlandia, baik sebelum maupun sesudah mendapatkan medali juara. Dia juga ditanya soal gesturenya naik ke tribun penonton yang disebut-sebut sedang mencari bendera.</p><p>"Saya enggak tahu [soal <a href="http://sport.solopos.com/read/20180718/481/928553/zohri-komentari-polemik-bendera-di-finlandia" target="_blank">bendera Polandia</a>]," kata Zohri menjawab pertanyaan tentang polemik itu. Sayangnya, Zohri tidak bercerita lebih jauh tentang asal bendera itu.</p><p>Pemuda asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini mengklarifikasi video yang beredar itu. Sesaat setelah dipastikan mencatatkan waktu tercepat, Zohri mengakui naik ke tribun. Namun, kata Zohri, dirinya saat itu bukan untuk mencari bendera atau suporter asal Indonesia.</p><p>"Pas saya lihat nama saya. Niat saya bukan cari bendera. Sebenarnya karena saya tak bisa bahasa Inggris, saya takut diwawancarai [wartawan]. Tapi ternyata ada yang motret, saya langsung naik [ke tribun]," kata Zohri dalam wawancara itu.</p><p>"Saya enggak ada niat. Yang penting saya berikan yang terbaik," katanya.</p><p>Sementara itu, Sekretaris Umum PB PASI, Tigor Tanjung, mengatakan sebenarnya saat itu ada salah satu pelatih Zohri yang sudah menyiapkan <a href="http://news.solopos.com/read/20180715/496/928064/zohri-dipinjami-bendera-polandia-saat-juara-lari-dubes-angkat-bicara" target="_blank">bendera merah putih</a>. Sayangnya, kata dia, sebelum bendera itu sampai ke Zohri, sang juara sudah mendapatkan bendera lain.</p><p>"Yang terjadi, saat itu pelatih ada dua orang. Satu di tribun, di atas garis start karena dia bermasalah di <em>startblock</em>. Satu lagi duduk di tribun penonton sebelah selatan, di tikungan sebelah garis finish, dan dia pegang bendera," kata Tigor dalam kesempatan yang sama.</p><p>Saat pengumuman pemenang tersebut, kata Tigor, pelatih yang membawa bendera tersebut tidak mendengarnya. Alasannya, karena posisi duduk sang pelatih ini terlalu tinggi. "Akhirnya setelah dia tahu [Zohri juara], dia turun. Tapi dia butuh waktu untuk turun, muter-muter [di tribun]. Saat dia sampai ke sana, Lalu sudah dapat bendera," kisah Tigor.</p><p>Namun, Tigor tak menjelaskan tentang dari mana asal bendera yang diterima Zohri. "Kalau itu [isu bendera] dari Polandia atau seperti apa, dia [Zohri] yang lebih tahu," ujarnya.</p><p>Sebelumnya, Federasi Atletik Polandia (PZLA) menyebut bendera Merah Putih itu milik Polandia. Sebagaimana diketahui, bendera Polandia juga berwarna merah putih. Bedanya warga putih di bagian atas, sementara Indonesia bagian atas berwana Merah. Alhasil untuk mendapatkan bendera Indonesia tidak membaliknya saja warna bendera Polandia.</p><p>"Medali emas dalam lari 100 meter dimenangkan Indonesia. Ya, bendera yang Anda lihat dalam gambar berwarna merah-putih, milik Polandia," kicau mereka di akun Twitter resminya, @PZLANews sebagaimana dikutip <em>Liputan6.com</em>.</p><p>"Kru kami meminjamkan bendera. Namun para wartawan menolak menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia," tambah mereka.</p><p>Namun, Duta Besar RI untuk Finlandia, Wiwiek Setyawati Firman, mengatakan pihak di luar petugas lapangan di Stadion Tampere, lokasi pertandingan, tidak dapat mendekati lintasan lari. "Yang punya akses mendekat di garis finish itu hanya wartawan TV yang punya akses khusus pers," kata Wiwiek seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/7/2018).</p><p>Pada saat perlombaan ada banyak media Amerika Serikat yang meliput di garis finish. Mereka juga membawa bendera negaranya, karena atlet asal AS punya tradisi menang di nomor sprint 100 meter. Sebaliknya, tidak ada satu pun media Indonesia yang meliput perlombaan. Alhasil, tidak ada wartawan Indonesia yang berada di garis finis dan membawa bendera merah putih.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya