SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Usia Kota Madiun pada tahun 2019 menginjak 101 tahun. Berbagai rangkaian kegiatan pun telah disiapkan untuk menyambut peringatan HUT Kota Madiun.

Sebelum rangkaian acara digelar, terlebih dahulu para pemimpin Kota Madiun menggelar ziarah di dua makam kuno, yaitu Makam Kuncen dan Makam Taman, Selasa (18/6/2019).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wali Kota Madiun Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya bersama sejumlah pejabat utama Pemkot Madiun terlihat khusyu saat berziarah. Mereka kemudian masuk ke kompleks pemakaman dan menabur bunga di makam para leluhur.

Pertama rombongan memasuki kawasan makam kuno Kuncen. Di sana bersemayam sejumlah tokoh penting Madiun. Yakni, Ki Ageng Panembahan Brubuk Ronggo Djoemeno yang menjabat Bupati Madiun era 1568 hingga 1586. Pemerintahan diteruskan Raden Ayu Retno Doemilah, putrinya pada hingga 1590.

Selain itu, di Kelurahan Kuncen Kota Madiun juga disemayamkan empat tokoh yang memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Madiun.

Yakni, Raden Mas Bagoes Petak sebagai Mangkunegoro I di Madiun (1601-1615), Pangeran Adipati Kenitren Martoloyo sebagai Mangkunegoro II di Madiun (1615-1645), Kyai Irodikromo atau Pangeran Adipati Balitar sebagai Mangkunegoro III di Madiun (1645-1677), dan Pangeran Tumenggung Balitar Tumapel sebagai Mangkunegoro IV di Madiun (1677-1703).

Rombongan selanjutnya berziarah ke Makam Taman. Di sana juga tempat bersemayam sejumlah tokoh penting Madiun. Yakni, Raden Ronggo Prawirodirjo I atau Raden Ronggo Prawiro Sentiko yang menjadi bupati brang wetan Gunung Lawu (1755-1784), Raden Ronggo Prawirodirjo II yang menjabat Bupati Madiun (1784-1797).

Raden Ronggo Prawirodirjo II merupakan kakek dari Raden Ronggo Prawirodiningrat dan Raden Bagoes Sentot Prawirodirdjo panglima perang Pangeran Diponegoro.

Selain itu, terdapat makam Pangeran Dipokusumo (Bupati Madiun 1810-1820), Ronggo Prawirodiningrat (Bupati Madiun 1822-1861), Raden Ronggo Ariyo Notoningrat atau Kanjeng Bagus (Bupati Madiun 1861-1869), Raden Mas Mas Tumenggung Adipati Sosronegoro (Bupati Madiun 1869-1879), Raden Mas Tumenggung Sosrodiningrat (Bupati Madiun 1879-1885), Raden Aryo Adipati Brotodiningrat (Bupati Madiun 1885-1900), Raden Tumenggung Koesnodiningrat (Bupati Madiun 1900-1929), Raden Mas Adipati Koesmen (Bupati Madiun 1929-1937), dan Raden Ronggo Koesnindar atau Pudak Sinumpet (Bupati Madiun 1937-1953).

Wali Kota Madiun Maidi menuturkan ziarah kubur ini untuk mengenang para leluhur dan pendiri Kota Madiun. Dalam ziarah ini, pihaknya mendoakan semoga para leluhur diampuni dosanya dan diterima di sisi Allah.

Dia berharap generasi muda tidak melupakan sejarah dan para leluhur. Saat ini, makam kuno yang ada di Madiun juga banyak dikunjungi warga.

“Pemkot Madiun juga memberikan perhatian untuk perawatan makam. Kalau ada atap yang bocor kita ganti. Kami juga meminta untuk direhab jangan sampai hilang,” ujar dia. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya