SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, (keempat dari kiri) menaburkan bunga saat ziarah ke makam KH Moeslim Rifa’i Imampuro atau yang akrab disapa Mbah Liem, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Rabu (8/6/2022) sore. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, berziarah ke makam KH Moeslim Rifa’i Imampuro atau yang akrab disapa Mbah Liem di Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Rabu (8/6/2022) sore. Ahmad Muzani datang bersama pengurus DPP serta ketua DPC Partai Gerindra se-Jawa-Bali.

Pada ziarah itu, rombongan ditemani keluarga besar Mbah Liem serta disambut santri Pondok Pesantren Al Muttaqien Pancasila Sakti. Ahmad Muzani mengatakan ziarah sore itu menjadi bagian silaturahmi Partai Gerindra dengan ulama serta pondok pesantren. Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, disebut-sebut memiliki kedekatan dengan keluarga besar Mbah Liem sejak lama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hari ini kami menyambung silaturahmi. Kami punya kewajiban untuk menyambungkan silaturahmi, kata beliau ini bagian dari tanggung jawab kami, birrul walidain, bakti kami kepada orang tua, bakti kami kepada pemimpin untuk menyambungkan silaturahmi,” kata Ahmad Muzani yang juga Wakil Ketua MPR RI saat ditemui seusai ziarah.

Selain silaturahmi, kedatangan pengurus DPP serta DPC Partai Gerindra itu untuk menyelami kembali ajaran Mbah Liem, ulama besar sekaligus nasionalis sejati.

“Kami punya tanggung jawab untuk terus menjaga NKRI Pancasila seperti yang diamanatkan beliau [Mbah Liem],” ungkap dia.

Baca Juga: ASAL USUL : Joglo Perdamaian, Pesan Kerukunan Mbah Liem untuk Dunia

Putra Mbah Liem, KH Saifuddin Zuhri, menjelaskan Mbah Liem dekat dengan Prabowo sejak masih aktif sebagai prajurit TNI yang kala itu masih berpangkat Letkol.

“Saat itu bertugas di Batalyon 328. Mbah Liem sering semakan Al-Qur’an di rumah yang di Cendana [Jakarta]. Pesan Mbah Liem sejak dulu NKRI harga mati. Semua diberi pesan demikian. Kalau Pak Prabowo ke sini belum pernah. Kalau Mbah Liem bertemu di Jakarta sering,” jelas Gus Zuhri.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Klaten, Hariyanto, menjelaskan tak ada pesan khusus dari DPP pada kunjungan tersebut kepada DPC Partai Gerindra Klaten.

Baca Juga: MENGENANG MBAH LIEM: Tokoh Nasionalis yang Nyentrik

“Struktural DPC mulai sekarang diminta merekatkan barisan. Tentunya struktural yang kosong harus segera diisi,” kata Hariyanto.

Mbah Liem meninggal dunia di usia 91 pada 24 Mei 2012 lalu. Mbah Liem dimakamkan di Joglo Perdamaian Umat Manusia Sedunia yang dia rintis di kompleks Ponpes Alpansa. Jenazah Mbah Liem dikebumikan berdampingan dengan makam istrinya Umi As’adah.

Mbah Liem dikenal sebagai kiai nasionalis. Mbah Liem merupakan pencetus slogan NKRI harga mati. Selain nasionalis, Mbah Liem kerap memperjuangkan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya