SOLOPOS.COM - Dai kondang Ustadz Yusuf Mansur menghadiri acara Wisuda Akbar Ke-2 Ogan Ilir Menghafal di Gedung Serbaguna Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumatra Selatan pada Rabu (26/1/2022) pagi. (Istimewa/ Tim Daqu)

Solopos.com, JAKARTA — Dikritik banyak orang tak membuat dai kondang Ustaz Yusuf Mansur dendam. Yusuf Mansur bahkan mendoakan semua orang yang mengkritik dirinya agar diberi panjang umur dan kebaikan.

“Pak Puspo (Puspo Wardoyo), Pak Darso (Sudarso Arief Bakuama), Mbak Neno (Neno Warisman), ada Ustaz Edy (Edy Mulyadi), Mas Eko Kuntadhi,  Pak Ade Armando, ada Sajak TV, Cahaya Islam, JIA TV, akun Tiktok, IG dan medsos-medsos yang lain. Semuanya saya doakan semua, dipanjangkan umurnya, diberkahi hidupnya, dimudahkan rezekinya, dijadikan keturunannya sakinah mawadah warahmah. Bagi semua yang percaya dengan narasinya, doa terbaik dari saya, Alfatihah. Maafin saya yang kadang gabut, kadang emosi,” ujar Yusuf Mansur, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Tausiyah YT, Jumat (28/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Kian Banyak Kritikan, Ini Curahan Hati Ustaz Yusuf Mansur

Ia berharap kritikan yang ditujukan kepada dirinya tidak dilandasi permusuhan karena akan berpotensi memecah persatuan. Di akun Instagramnya, Kamis (27/1/2022), Yusuf Mansur menulis panjang lebar tentang orang-orang yang mengritiknya terkait konsep sedekah dan investasi yang kini bermasalah.

“Terhadap channel-channel lain, dari orang-orang yang masih dan bahkan bertambah masif, bicara kesalahan dan keburukan saya dan beberapa yang membersamai saya. Teriring juga doa, benar-benar Allah hanya mengizinkan kebaikan dan hal-hal baik saja yang berlaku buat semuanya,” tulis Yusuf Mansur seperti dikutip Solopos.com.

Yusuf Mansur menyatakan dirinya memantau perkembangan media sosial yang terjadi seiring gugatan demi gugatan yang masuk ke pengadilan atas investasi yang digalangnya beberapa tahun silam.

Baca Juga: Sering Dikritik, Yusuf Mansur Doakan Yang Terbaik untuk Edy Mulyadi

Salah satu yang disoroti Yusuf Mansur adalah kian banyaknya akun di media sosial yang mengkritik dirinya. Sebagian dari akun-akun itu bahkan mengeluarkan tulisan yang bernada menghujat.

“Semoga gak ada benih-benih permusuhan dan perselisihan apapun di negeri tercinta ini. Apalagi sampai yang berpotensi disintegrasi bangsa atau perpecahan ummat. Jangan sampai ada meski itu hanya benih. Salam juga buat semua kawan yang mengambil tindakan ini tindakan itu. Gak luput juga dari doa saya dan kami-kami agar semua langkah dibimbing Allah. Bukan karena emosi, kemarahan, dendam membara. Tetap tenang. Adem. Kalem. Sambil terus belajar memaafkan, membuka pintu dialog, tapi dialog yang jujur. Bukan untuk menambah deretan konten-konten baru yang akhirnya menambah gaduh,” lanjutnya.

Yusuf Mansur menyarankan agar seluruh elemen masyarakat bersinergi membangun negeri.

“Pekerjaan membangun dan melayani negeri, sungguh harus diutamakan. Daripada kemudian habis energi untuk saling pecah dan saling menyerang. Terhadap ekosistem Daqu, apapun langkah, di urusan apapun, pastikan nanya Allah dulu, dan senantiasa minta bimbingan-Nya,” ujarnya.

Baca Juga: Laporkan Yusuf Mansur ke Polisi, Darmansyah: Saya Menolong Beliau

Yusuf Mansur juga turut mengomentari kasus ‘jin buang anak’ yang menjerat wartawan senior sekaligus seorang Youtuber, Edy Mulyadi.

Edy Mulyadi adalah salah satu orang mengkritik investasi Yusuf Mansur yang kini digugat sebagian investor.

Di kanal Youtube Bang Edy Channel, Edy Mulyadi kerap mempersoalkan konsep sedekah dan investasi yang digalang Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur mendoakan agar Edy Mulyadi dapat melewati masalah hukum yang menjeratnya dengan baik.

Baca Juga: Zaini Mustofa Buka Posko Pengaduan Investasi Yusuf Mansur

“Bismillaah. Beberapa orang trakhir-terakhir ini, dengan izin Allah banyak saya doakan dengan doa-doa terbaik. Salah satunya, Haji Edy. Saya belajar dari channel beliau, apa-apa yang jadi kesalahan dan keburukan saya yang disampaikan sekian seri di di channel akun Youtubenya,” tulis Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur mengatakan, di Pesantren Daarul Quran dibiasakan untuk menerima salah dulu jika muncul persoalan. Itu, kata dia, merupakan bentuk instropeksi diri sebelum melakukan respons balik.

“Di Pesantren Daqu dan ekosistemnya, membiasakan diri di awal-awal, menerima salah dulu, ketika dibahas orang, kesalahan-kesalahan dan keburukan-kesalahannya. Supaya apa? Supaya ada introspeksi. Inilah sebaik-baiknya respons. Sebaik-baiknya reaksi. Termasuk kepada sahabat kami, yang belum pernah kami bertemu dan berdialog sekalipun. Bahkan meski itu lewat telpon,” lanjut dai bernama kecil Jam’an Nurchotib Mansur itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya