SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Partai Gerindra meradang menyusul ulah Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

Yusril, Rabu (3/4/2019), menyebarkan screenshot yang disebutnya percakapan Hahib Rizieq Shihab meragukan keislaman Prabowo Subianto. Aksi Yusril tersebut kontan menuai kecaman dari Partai Gerindra.

Promosi Apresiasi dan Berdayakan AgenBRILink, BRI Bagikan Hadiah Mobil serta Emas

Sebagaimana dilansir Detik.com, Rabu, Gerindra menilai Yusril yang pro Jokowi tengah kalap.  “Saya rasa ini bagian dari orang kalap, takut kalah, sehingga mulai menghalalkan suatu cara. Mengapa demikian? Karena bikin acara sepi, berbeda dengan Prabowo-Sandi yang dihadiri ribuan orang. Sehingga muncul kepanikan takut kalah muncul strategi, sehingga muncul screenshot Pak Yusril dengan Habib Rizieq,” ujar Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Rabu (3/4/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Andre menjelaskan sebelumnya Prabowo pernah mengakui  “Islam saya kurang”.

“Saya rasa clear sudah ijtimak ulama clear dan Pak Prabowo mengakui bahwa Islam abangan, ‘saya islam abangan, islam saya tidak baik, tapi saya tidak pernah kriminalisasi ulama’, Pak Prabowo mengakui makanya beliau mengakui nggak mau jadi imam. Nggak perlu dipaksakan seperti orang sebelah, jadi imam difoto banyak orang. Screenshot Pak Yusril bagian dari orang kalap, takut kalah, alias panik,” cetus Andre.

Percakapan

Yusril mengungkap transkrip lengkap percakapan Whatsapp (WA) dengan Habib Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo. Yusril menegaskan transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan.

Yusril mengatakan Habib Rizieq juga menyeret nama Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam percakapan. Berdasarkan penuturan Yusril, Rizieq menyebut Prabowo terjebak dengan SBY yang tengah berupaya melakukan propaganda melawan politik Islam.

“Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang ‘PS lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang Islamphobia. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai politik integritas beraroma SARA dan seterusnya’,” ujar Yusril.

Yusril menegaskan transkrip percakapan itu merupakan bukti bahwa dirinya tak menyebarkan kebohongan.

“Perhatikan tanggal dan jam komunikasi via WA. Komunikasi bulan September 2018 itu belum dua tahun, lho.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya