SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sragen (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (wabup), Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, bakal menghadapi kotak kosong dalam Pilkada Sragen 2020. Kepastian itu didapatkan setelah pasangan Sukiman-Iriyanto gagal mendapat rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtara (PKS).

Hingga hari terakhir masa perpanjangan pendaftaran, Minggu (13/9/2020) pukul 21.15 WIB, PKS belum memberikan rekomendasi kepada Sukiman-Iriyanto. Dengan begitu, pasangan tersebut dipastikan gagal mendaftar sebagai cabup dan cawabup di KPU Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sampai detik ini belum ada rekomendasi dari PKS kepada siapapun. Kalau sampai pukul 00.00 WIB tidak ada, berarti PKS abstain [di Pilkada Sragen]," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PKS Jawa Tengah, Rohadi Widodo, kepada Solopos.com, Minggu malam.

Rohadi menilai ada banyak pertimbangan DPP PKS untuk tidak menerbitkan rekomendasi kepada pasangan Sukiman-Iriyanto. Salah satu pertimbangan adalah pasangan Sukiman-Iriyanto dipandang tidak siap melakukan perlawanan untuk memenangi Pilkada Sragen.

"Pertimbangan lain masih banyak, namun maaf tidak bisa saya sampaikan kepada publik," ucap Rohadi.

Gerindra

Sementara itu, Sekretaris DPD Gerindra Jateng, Sriyanto, meminta maaf kepada sebagian warga Sragen karena tidak bisa menghadirkan alternatif cabup dan cawabup sehingga Yuni-Suroto harus melawan kotak kosong dalam Pilkada Sragen 2020. Walau menyesal, Sriyanto merasa tidak kaget dengan gagalnya pasangan Sukiman-Iriyanto untuk melenggang sebagai cabup dan cawabup.

Ngamuk, Wanita Ini Nekat Bugil Gara-Gara Kucingnya Dilarang Masuk Gym

"Atas nama DPD Partai Gerindra Jateng, kami mohon maaf, sebagian warga Sragen pasti berharap adanya rivalitas atau ada pilihan alternatif dalam Pilkada. Tapi, kami sudah ikhtiar dan mengakomodasi pasangan Sukiman-Iriyanto. Namun, fakta politik seperti ini," ujar Sriyanto saat dihubungi melalui telepon.

Sriyanto juga mengapresiasi pasangan Sukiman-Iriyanto yang telah memberi kepercayaan kepada Gerindra untuk mengusung keduanya dalam Pilkada Sragen 2020. Sriyanto menghargai jerih payah pasangan Sukiman-Iriyanto untuk melenggang sebagai cabup dan cawabup walau akhirnya gagal.

"Terkait sikap politik Gerindra bagaimana di Pilkada Sragen 2020, kami masih menunggu arahan DPP. Logikanya tinggal dua pilihan. Pertama mendukung pasangan cabup-cawabup yang sudah ada karena untuk menjadi musuh politik jelas tidak mungkin, kedua netral atau abstain. Tidak apa-apa karena abstain itu juga tidak kalah mulia, namanya politik partai kan tidak hanya untuk pilkada," ucapnya.

Saat DPP Gerindra memberikan rekomendasi kepada pasangan Sukiman-Iriyanto, Sriyanto mengaku sudah memberikan deadline kepada keduanya untuk segera mencari mitra koalisi. Deadline itu diberikan pada hari terakhir masa pendaftaran cabup dan cawabup ke KPU sebelum diperpanjang dan akhirnya harus ada kotak kosong di Pilkada Sragen.

Alhamdulillah! 37 Pasien Covid-19 di Klaten Sembuh, Mayoritas dari Delanggu

"Deadline kami berikan karena kami tidak ingin tersandra dalam ketidakpastian, walau saat itu masih ada masa perpanjangan pendaftaran. Namanya mau daftar sekolah saja pasti perlu persiapan. Calon siswa baru pasti sudah memahani persyaratan apa saja dan apa yang harus dilakukan. Ini pilkada, ada banyak persyaratan yang harus disiapkan. Salah satunya, dukungan koalisi dari partai lain harus dipersiapkan dengan matang," ujar Sriyanto.

KPU

Di sisi lain, Ketua KPU Sragen, Minarso, mengatakan jauh-jauh hari utusan dari pasangan Sukiman-Iriyanto sudah mendatangi kantornya untuk berkonsultasi terkait persyaratan dan berkas yang harus dibawa dalam pendaftaran. Kepada utusan itu, Minarso berpesan bila mengalami kesulitan dalam pengisian formulir pendaftaran bisa berkonsultasi dengan KPU.

Dia juga berpesan sebelum mendaftarkan pasangan Sukiman-Iriyanto supaya berkoordinasi dahulu dengan KPU Sragen. "Hingga malam ini [Minggu sekitar pukul 21.00], belum ada kabar dari mereka. Ada atau tidak, pendaftaran ditutup pukul 24.00 WIB," terang Minarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya