SOLOPOS.COM - Sutarto, mantan pengacara Yulianto pelaku pembunuhan berantai tujuh orang di Kartasura, Sukoharjo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dalam proses persidangan kasus pembunuhan tujuh orang oleh Yulianto si Jagal Kartasura, Sukoharjo, 10 tahun lalu, terungkap pelaku menggunakan ramuan khusus untuk melumpuhkan korban.

Ramuan cairan dari buah kecubung itu diberikan kepada korban untuk membuat mereka lemas sehingga tidak bisa memberi perlawanan saat dihabisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini menjawab tanda tanya adanya seorang anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kopda Santoso, yang juga menjadi korban. Informasi itu disampaikan Sutarto, mantan penasihat hukum Yulianto, Senin (24/8/2020).

Gundukan Tanah Dekat Dapur Jadi Kunci Pengungkapan Kasus Jagal Kartasura Sukoharjo

Menurut dia, berdasarkan fakta persidangan kala itu, Kopda Santoso diberi cairan herbal buah kecubung racikan Yulianto si Jagal Kartasura sebelum dieksekusi. Setelah diminumi cairan itu pun korban tidak langsung dieksekusi Yulianto.

“Korban dipijat Yulianto dalam keadaan telungkup. Dipijat dari pundak ke bawah, lalu naik lagi ke punggung, pundak dan leher. Yulianto memijat sambil ngobrol. Saat di leher itu korban dipiting sampai meninggal,” ujar dia.

Karena dalam kondisi telungkup dan baru saja minum ramuan kecubung, korban pun tak bisa melakukan perlawanan. Akhirnya korban meregang nyawa di tangan sang Jagal Kartasura yang beraksi menggunakan tangan kosong.

Aneh! Sudah 10 Tahun Lebih Jadi Ikon, Tak Ada Yang Tahu Nama Resmi Patung di Krisak Wonogiri Ini

Belajar Sendiri Bikin Ramuan

Sutarto mengatakan tidak hanya Kopda Santoso yang dihabisi Yulianto di Jagal Kartasura dengan cara dibuat lemas menggunakan cairan kecubung. “Semua korban diminumi kecubung. Kalau minum itu kan jadi lemas, tidak berdaya,” kata dia.

Kemampuan Yulianto meracik jamu kecubung, menurut Sutarto, diperoleh dari belajar secara autodidak. Sang jagal membeli dan mempelajari buku membuat ramuan herbal, termasuk cara meracik cairan jamu kecubung.

Solo Tambah 306 Kasus Positif Virus Corona Dalam 45 Hari, 9 Orang Meninggal

“Zaman dulu itu belum musim Youtube atau Internet. Komunikasi sosial baru ramai Blackberry Messenger [BBM]. Yulianto mengaku belajar meracik cairan kecubung dari buku-buku yang dia beli di toko-toko buku,” imbuh dia.

Sedangkan bahan baku ramuan kecubung didapat dari sekitar rumahnya. Yulianto menanam tanaman kecubung di sekitar rumahnya. “Dia juga belajar memijat secara autodidak dari membaca buku yang dibelinya,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya