SOLOPOS.COM - Yulianto si Jagal Kartasura. (Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sosok Yulianto, si jagal sadis dari Dukuh Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, diduga mempunyai kemampuan lebih atau ilmu Kejawen atau linuwih.

Setidaknya itu kesan yang dirasakan mantan penasihat hukumnya, Sutarto, saat mendampingi pelaku pembunuhan tujuh orang itu saat persidangan tahun 2010 silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sepertinya Yulianto punya kemampuan linuwih,” ujar dia, Selasa (25/8/2020).

Single Parent, Omzet Dewi Si Bakul Hik di Nusukan Solo Rp250.000/Hari 

Dugaan Sutarto soal ilmu linuwih yang dimiliki Yulianto muncul saat insiden kebakaran di rumah si Jagal Kartasura itu. Kala itu Yulianto mengetahui rumahnya terbakar saat dirinya berada di Rutan Kelas IA Solo. Padahal saat itu tidak ada orang yang memberi tahu kebakaran rumah itu kepada Yulianto.

“Saat itu saya menemui Yulianto di Rutan untuk memberi tahu bahwa rumahnya terbakar. Tapi ternyata dia sudah tahu. Dia mengaku mendapat firasat rumahnya terbakar saat bermeditasi di dalam kamar tahanan Rutan Solo,” kata dia.

Kepada Sutarto, Yulianto si Jagal Kartasura mengaku mendapat gambaran rumahnya haangus terbakar. Dalam gambaran yang diperoleh Yulianto, api yang membakar rumahnya berbentuk keris.

“Dia melihat api yang membakar rumahnya berwujud keris,” urai dia

2 Bocah Kakak-Beradik Tenggelam di Kolam Renang Pleret Weru Sukoharjo 

Perkelahian

Keyakinan Sutarto bahwa Yulianto mempunyai kemampuan lebih juga didasari insiden perkelahian antara kliennya dengan tahanan lama di Rutan Solo. Kendati berbadan kecil nyatanya Yulianto memenangi perkelahian tersebut.

Insiden itu bermula saat tahanan lama Rutan meminta Yulianto si Jagal Kartasura agar memijat tubuhnya. Tapi permintaan itu ditolak oleh Yulianto. Setelah terjadi cekcok akhirnya mereka berkelahi. Tidak disangka perkelahian itu dimenangkan oleh Yulianto.

“Karena tahanan baru, dianggap tidak atahu apa-apa, Yulianto diajak berkelahi teman sekamarnya. Dan ditandangi. Akhirnya temannya bertekuk lutut. Masalahnya sepele, Yulianto diminta untuk memijat. Tapi ditolak oleh Yulianto,” kata dia.

Sepak Terjang Sugiyono, Bos Bisnis Investasi Ternak Rangrang Sragen yang Ditangkap Polisi 

Setelah insiden itu Yulianto pun disegani oleh tahanan lain di ruangannya. Apalagi setelah itu para tahanan itu tahu Yulianto tersangkut kasus pembunuhan berantai dengan membantai tujuh orang. Bahkan salah satu korbannya Kopda Santoso, anggota Grup 2 Kopassus.

“Akhirnya selama beberapa bulan di Rutan Solo Yulianto diperlakukan seperti raja kecil oleh tahanan lain, di kamar selnya. Tidak ada yang berani mengganggu Yulianto. Padahal biasanya kalau tahanan baru kan seperti dipelonco,” urai Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya