SOLOPOS.COM - Suasana di Embung Sriten, Pilangrejo, Nglipar, Rabu (11/2/2015). Saat dibuka untuk umum, kawasan tersebut bisa menjadi salah satu alternative tujuan wisata di Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Paralayang Sriten Festival tahun 2017 diikuti sedikitnya 30 atlet dari berbagai kota

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL –Paralayang Sriten Festival tahun 2017 diikuti sedikitnya 30 atlet dari berbagai kota. Festival tersebut berlangsung mulai Jumat (25/8/2017) hingga Minggu (27/8/2017) di puncak Embung Batara Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar .

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Ketua Panitia Penyelenggara Paralayang Sriten Festival 2017 Agus Ramli, mengatakan, acara ini dimulai dengan latihan resmi pada, Jumat (25/8/2017). Sedangkan pertandingan atau lomba, Sabtu (26/8/2017) dan Minggu (27/8/2017). “Ada 30 atlet paralayang dari berbagai kota yang akan menerbangkan paralayang dari puncak Sriten,” kata dia, Jumat.

Lanjutnya lagi, Embung Batara Sriten memang dipilih karena lokasinya yang cocok sebagai wahana untuk paralayang. Pasalnya dengan ketinggian bukit yang hampir 900 meter di atas permukaan laut dan keberadaan angin yang mendukung penerbangang paralayang.

Sementara itu, pada hari yang sama juga akan ada kirab budaya menampilkan sembilan kesenian meliputi reog anak-anak, jathilan, gejok lesung, rebana, wayang kulit, toklik, karawitan, tari tarian dan dalang cilik.

“Hal ini akan semakin memperkenalkan Embung Sriten menjadi destinasi wisata yang unik. Selain itu juga untuk mengembangkan pariwisata di daerah utara Gunungkidul,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya