SOLOPOS.COM - Live Instagram Solopos dengan Kemenhub membahas Teman Bus. (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus membenahi transportasi publik di Indonesia. Salah satunya dengan Teman Bus yang merupakan implementasi program Buy the Service dari Kemenhub.

Tujuan utama Teman Bus, dikutip dari temanbus.com, adalah memberikan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal dan Nyaman bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu transportasi publik ini memiliki standar minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk itu Solopos mencoba mengulik tentang keberadaan Teman Bus di Kota Solo dengan Kemenhub melalui live Instagram @koransolopos. Sebagai narasumber, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani. Dipandu host Alvari Kunto Prabowo.

Baca jugaCuma di Solo Kamu Bakal Menemukan 5 Hal Unik Ini, Apa Saja?

Menurut Ahmad Yani saat ini Teman Bus beroperasi di lima lokasi, yakni di Medan, Palembang, Solo, Jogja, dan Bali. Masyarakat cukup antusias dengan keberadaan transportasi publik tersebut. Tercatat pada akhir Desember ada 2.093.000 penumpang, dan Januari 2021 setiap kota ada 500.000 penumpang.

“Dengan antusias masyarakat tersebut, Kemenhub di 2021 menambah lagi Teman Bus di lima kota. Yakni di Surabaya, Bandung, Makassar, Banjarmasin, dan Banyumas. Semula rencananya 10, namun karena ada perubahan anggaran, jadi baru bisa lima lokasi,” jelas Ahmad Yani.

Kemenhub berharap daerah melalui Pemkab/Pemkot terus membangun proyek ini, menjadi proyek unggulan. Sehingga, lanjutnya, masyarakat di daerah yang belum menikmati transportasi yang baik nantinya bisa menikmati transportasi aman dan nyaman.

“Dalam pelaksanaannya Teman Bus butuh dukungan pemerintah daerah agar bisa melayani tanpa ada gangguan lalu lintas. Sehingga dibutuhkan rekayasa lalu lintas, dengan penggunaan ruang dan waktu atau jalur khusus,” tambah Ahmad Yani.

Baca jugaPPKM Mikro di Klaten, Hajatan Boleh Diisi Hiburan

Unduh Aplikasi 

Bahkan di Banyumas, sambungnya, Teman Bus bakal terintergrasi dengan transportasi dari Pemprov Jateng, yakni Trans Jateng. Diharapkan nantinya bisa didukung dengan feeder atau angkutan pengumpan dari pedesaan. Sehingga transportasi bisa terintegrasi, dan ini butuh dukungan semua pihak.

“Harapannya masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Tentu ini butuh penataan, baik keamanan, bus yang digunakan, termasuk pengemudinya,” kata Ahmad Yani.

Oleh karena itu, Teman Bus dilengkapi CCTV yang memantau kondisi di dalamnya, termasuk bagaimana sikap pengemudinya. Untuk saat ini di masa pandemi, sambung Ahmad Yani, selain penerapan protokol kesehatan, juga ada pembatasan jumlah penumpang.

Baca jugaBerlaku Per 9 Februari 2021, Ini Aturan Baru Perjalanan Naik Kereta Api

Untuk memudahkan masyarakat mengakses trasportasi ini, menurut Ahmad Yani, Kemenhub menyediakan aplikasi Teman Bus yang bisa diunduh di Google Playstore dan APP Store. Kemenhub terus menyempurnakan aplikasi ini.

Menjawab pertanyaan dari netizen, cara komplain apabila nantinya ada layanan yang dirasa tidak memuaskan, Ahmad Yani mengatakan bisa lewat aplikasi, call center, media sosial, dan info lengkapnya ada di website temanbus.com. Karena kritikan bisa membantu Kemenhub dalam memperbaiki layanan ke masyarakat.

“Kemenhub berharap Temanku [sebutan untuk pengguna Teman Bus], ayo jaga kebersihan untuk kenyamanan perjalanan karena ini milik kita bersama, kita jaga kebersihannya, kenyamannya. Kami berharap jika ingin melakukan perjalanan dalam kota bisa gunakan transportasi publik ini dengan mengecek melalui aplikasi. Kurangi perjalan dengan kendaraan pribadi karena resikonya lebih besar. Ayo naik Teman Bus di Solo,” imbuh Ahmad Yani.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya