SOLOPOS.COM - Wisata edukasi mengunjungi sejumlah kawasan di wilayah Pasar Kliwon, Solo, salah satunya Stasiun Solo Kota, Sangkrah, bulan Juli lalu. Kegiatan itu diselenggarakan Komunitas Blusukan Solo. (Foto: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Wisata edukasi mengunjungi sejumlah kawasan di wilayah Pasar Kliwon, Solo, salah satunya Stasiun Solo Kota, Sangkrah, bulan Juli lalu. Kegiatan itu diselenggarakan Komunitas Blusukan Solo. (Foto: Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Program Blusukan Solo saat ini tengah dikemas untuk menjadi paket wisata yang bisa menarik wisatawan domestik atau asing. Program ini mengenalkan lebih dekat seputar dinamika hidup di Kota Solo

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

General Manager (GM) Best Western Premier Hotel Solo, Herman Courbois, menyampaikan program wisata Blusukan Solo yang sudah dilaksanakan sejak April tahun ini belum mendapat respons positif dari pelaku pariwisata Solo khususnya travel agent.

“Kenapa belum ada yang mau jualan program wisata ini. Best Western siap mengemas program wisata ini untuk dijadikan paket dan nanti akan kami tawarkan kepada pelaku pariwisata yang lain agar bisa digarap bersama,” kata Herman, saat ditemui wartawan, di Best Western Premier Hotel Solo, Rabu (21/11/2012).

Dia bersama tim Blusukan Solo bersama Best Western Premier Hotel tengah merancang paket wisata Blusukan Solo setidaknya untuk periode enam bulan ke depan, tahun 2013. “Akan kami buat paket untuk enam bulan ke depan, dan akan saya jual ke Malaysia, menyambut rencana pembukaan kembali rute Solo-Kuala Lumpur oleh Airasia,” kata Herman.

Menurut dia, program wisata Blusukan Solo yang merupakan program mengenal sejarah sebuah kampung di Solo sangat layak di jual sebagai paket wisata. “Dan semestinya, hotel dan travel agent di Solo bisa menjual potensi ini bersama-sama.”

Dia cukup menyayangkan, banyak sekali potensi pariwisata di Solo yang kurang mendapat dukungan dari pelaku pariwisata sendiri. “Dan saya kira, program Blusukan Solo ini menarik baik bagi wisatawan asing maupun domestik,” kata dia.

Koordinator Blusukan Solo, Fendi Fauzi Alfiansyah, juga mengakui program Blusukan Solo selama ini belum banyak mendapat dukungan dari pelaku pariwisata lainnya. Padahal, Blusukan Solo ini selalu rutin di selenggarakan setiap bulan.

Untuk menjadikan Blusukan Solo sebagai paket wisata, menurut dia, maka akan sangat mudah. Karena, begitu banyak kampung di Solo yang menyimpan sejarah dan cukup menarik untuk dikenal dan dipelajari.

“Selama delapan kali kami laksanakan program ini, kami pernah membawa wisatawan asal Jepang, Belanda, Rusia dan Iran. Dan mereka sangat tertarik dengan program wisata ini,” kata dia. Itu artinya, Blusukan Solo layak dijual ke turis asing sekalipun.

Bahkan, lanjut dia, paket wisata ini akan membantah anggapan bahwa berwisata ke Solo cukup hanya dengan setengah hari. “Tapi, berwisata di Solo itu tidak cukup hanya satu atau setengah hari.”

Agenda terdekat, Sabtu (24/11), Blusukan Solo akan menjelajaki Kampung Kauman. Kauman adalah salah satu nama kampung yang terletak di sebelah utara Keraton Kasunanan Surakarta dan berdekatan dengan Masjid Agung. “Objek yang akan disinggahi merupakan tempat yang punya sejarah atau tempat tinggal pelaku sejarah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya