SOLOPOS.COM - Sejumlah tanaman bonsai yang mengikuti kontes dan pameran bonsai PBBI Wonogiri yang di halaman depan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Rabu (18/5/2022). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 hari, dari 18-27 Mei 2022. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Wonogiri menggelar kontes dan pameran bonsai di halaman depan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri. Terdapat ratusan bonsai dalam pameran tersebut.

Ketua Panitia Pameran Bonsai Wonogiri, Febi, mengatakan pameran bonsai dapat kembali digelar tahun ini setelah tujuh tahun terakhir terhenti. Kali terakhir, PPBI menggelar pameran di tahun 2014. Di tahun 2021, PPBI sempat berencana menggelar pameran namun urung dilakukan karena pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kegiatan ini berlangsung selama sepuluh hari, mulai 18-19 Mei 2022. Proses pengumpulan bonsai dari para peserta, Rabu-Kamis (18-19/5/2022). Penjurian, Jumat-Sabtu (20-21/5). Pembukaan pameran, Minggu-Kamis (22-26/5/2022). Penutupan acara dan pengambilan bonsai oleh pemilik berlangsung, Jumat (27/5/2022). Bagi masyarakat yang akan menunjungi pameran tidak dipungut biaya alias gratis,” kata Febi saat ditemui Solopos.com di tempat pameran, Rabu (18/5/2022).

Febi mengatakan penjurian dibedakan menjadi tiga kelas. Masing-masing kelas prospek (penilaian bonsai hanya dilihat dari arah gerak dasar bonsai), pratama (penilaian bonsai dilihat dari pohon, cabang, ranting, dan keseimbangan bonsai), dan madya (penilaian bonsai dilihat dari kematangan, keindahan, dan kesempurnaan).

Para peserta berasal dari Kabupaten Wonogiri dan sekitarnya. Para peserta dari Wonogiri menjadi skala prioritas karena pameran ini bertujuan mengembangkan dan meningkatkan komunitas-komuintas bonsai di Wonogiri.

Baca Juga: PENCURIAN WONOGIRI : 3 Tanaman Bonsai Dicuri, Warga Slogohimo Rugi Rp20 Juta

“Ternyata komunitas bonsai di Wonogiri ini banyak sekali. Pameran ini dibuat untuk memfasilitasi sekaligus sebagai wadah bagi teman-teman penggemar bonsai di Wonogiri. Sehingga mereka dapat teroganisasi dengan baik,” ujar Febi.

Febi menganggap tanaman bonsai bisa menjadi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Nilai jual bonsai sangat bervariatif,mulai dari ratusan hingga ratusan juta. Bahkan miliaran rupiah.

Bonsai bisa menjadi aset investasi bagi masyarakat Wonogiri. Terlebih, bonsai Wonogiri sudah terkenal memiliki kualitas yang baik. Hal itu didukung alam di Wonogiri untuk tanaman bonsai.

“Sampai dengan saat ini, pohon yang sudah terdaftar berjumlah 274 pohon. Itu belum termasuk kabupaten/kota tetangga. Target kami sekitar 600 pohon akan ikut meramaikan pameran ini,” jelas dia.

Baca Juga: Wow! 1.025 Bonsai Dipamerkan di Festival Bonsai Pujasera Madiun

Biaya Administrasi

Peserta yang akan mengikuti pameran dikenai biaya administrasi sesuai dengan kelas bonsai. Biaya administrasi bonsai kelas prospek senilai Rp50.000-Rp20o.000. Biaya administrasi bonsai kelas pratama senilai Rp100.000-Rp250.000. Biaya administrasi bonsai kelas madya senilai Rp125.000-Rp275.000.

Peserta yang masuk dalam 10 besar terbaik akan diberikan sertifikat dan piala. Bonsai yang masuk dalam 10 besar terbaik, biasanya nilai jualnya akan naik. Sehingga hal tersebut menjadi hadiah terbaik bagi pebonsai.

“Bertepatan dengan pembukaan pameran, pengurus PBBI Wonogiri bersama PBBI dari empat kabupaten sekitar Wonogiri akan dilantik oleh PBBI pusat. Sementara ini anggota PBBI yang berkartu tanda anggota berjumlah 74 orang. Tapi simpatisan, jumlahnya tidak bisa kami hitung karena cukup banyak,” terangnya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, Febi berharap PBBI Wonogiri mempunyai aktivitas rutin seperti penghijaun hutan. Selain itu, tahun-tahun depan pameran bonsai bisa masuk dalam agenda rutinan hari jadi Wonogiri.

Baca Juga: Jemur Bonsai Bersama Komunitas PPBI Batang, Jawa Tengah

Mendukung

Kepala Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengaku mendukung kegiatan pameran bonsai di halaman eks Terminal Krisak itu. Disamping untuk ikut memeriahkan hari ulang tahun ke-281 Kabupaten Wonogiri, sekaligus dapat menghidupkan suasana terminal.

“Bisa dilihat, pedagang-pedagang makanan yang biasnya hanya buka di malam hari, dengan adanya acara itu, mereka bisa buka pada siang hari. Kami melarang pedagang-pedagang lain yang tidak termasuk dalam pedagang terminal berjualan di sana. Dengan begitu, para pedagang bisa terbantu,” kata pria yang kerap disapa Agus itu saat ditemui di kantornya, Rabu (18/5/2022) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya