SOLOPOS.COM - Warga menunggangi sapi keliling kampung di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Minggu (20/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi pionir pengembangan agroeduwisata gerobak sapi di Klaten.

Warga di desa setempat mengolaborasikan pertanian dan pariwisata didukung potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu yang menjadi daya tarik pengembangan itu wisata gerobak sapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain bisa belajar pertanian terutama budi daya hortikultura dan kelengkeng, pengunjung bisa menikmati suasana perkampungan yang hijau dengan aneka pepohonan sembari menunggang sapi maupun menumpang gerobak sapi.

Baca Juga : Asyik, Ada Agrowisata Petik Buah Kelengkeng di Jatinom Klaten

Salah satu peternak sapi, Yanto alias Mas Petruk, mengatakan selain menumpang gerobak sapi, pengunjung bisa menikmati sensasi menunggang sapi keliling kampung. “Keliling perkampungan di wilayah Bengking ini. Jaraknya hampir 1 kilometer. Pemandangannya selain suasana perkampungan, ada pertanian dan perkebunan,” kata Yanto saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

Pengunjung tak perlu khawatir menjajal sensasi menumpang gerobak sapi maupun menunggang sapi. Sapi-sapi peranakan ongole (PO) di desa tersebut sudah terlatih. Para pemiliknya yang tergabung dalam Pasukan Nunggang Sapi (PNS) secara rutin melatih sapi-sapi itu agar jinak hingga mudah diajak keliling kampung.

Hal itu dibuktikan dengan aksi anak-anak TK asal Bengking bernama Arya, 5. Bocah itu piawai mengendalikan sapi tunggangannya saat digelar kegiatan Ngobrol Pertanian pada Minggu (20/3/2022). Padahal, ukuran sapi jauh lebih besar dari tubuh sang bocah.

Baca Juga : Lewat Tumpang Sari, Petani Muda Asal Klaten Raup Omzet Ratusan Juta

Yanto menuturkan selama ini wisata keliling kampung menumpang gerobak sapi atau menunggang sapi menjadi daya tarik lain ketika ada kunjungan. Petani di Bengking kerap menerima tamu terutama dari sekolah yang menggelar outing class guna belajar pertanian dan peternakan. “Dari anak-anak saat kunjungan itu banyak yang tertarik naik gerobak sapi,” tutur Yanto.

Agroeduwisata itu diinisiasi petani muda asal Dukuh Karangkendal, Desa Bengking bernama Muhammad Wiji Supriyono, 36. Ia menggandeng Kelompok Tani Sarana Makmur. Agroeduwisata itu ditawarkan dalam paket kunjungan.

Baca Juga : Bisnis Menggiurkan Madu Klanceng Petani Milenial Jatinom Klaten

Paket Wisata

Harganya terjangkau berkisar belasan ribu rupiah per orang. Paket itu termasuk oleh-oleh untuk dibawa pulang. Paket kunjungan meliputi budi daya pertanian seperti sayuran, cabai, kelengkeng, dan hortikultura lainnya yang dikembangkan secara semi organik.

Selain itu, ada edukasi budi daya lanceng yang terkenal dengan kualitas madunya. Pada paket itu juga ada kunjungan ke UMKM produksi tortila yang mengolah hasil pertanian jagung. “Peserta mendapatkan oleh-oleh,” kata Supri.

Ada daya tarik lainnya wisata menunggang sapi. Pengunjung bisa merasakan sensasi menunggang sapi dengan tambahan biaya. Pengunjung bisa menikmati keliling kampung serta lahan pertanian menunggang sapi atau menunggang gerobak sapi.

Baca Juga : Dolan Rawa Jombor & Girpasang Klaten Bisa Naik Bus DAMRI, Ini Rutenya

Tarifnya untuk gerobak besar Rp250.000 dan gerobak kecil Rp200.000 dengan durasi 30 menit keliling kampung. Kapasitas gerobak besar bisa 10-12 orang dewasa atau 15-20 orang anak-anak sedangkan gerobak kecil 5-7 orang dewasa. Untuk wisata tunggang sapi, tarif yang dikenakan Rp50.000.

Ada pula wisata petik buah kelengkeng. Pengunjung bisa terlebih dahulu reservasi untuk menikmati wisata petik buah. Beberapa tahun terakhir petani Bengking menanam pohon kelengkeng. Lebih dari 1.000 pohon kelengkeng ditanam di desa tersebut.

Ada rekayasa teknologi yang dilakukan agar kelengkeng bisa dipanen tanpa mengenal musim. Pengunjung bisa memetik sendiri kelengkeng dari kebun yang siap panen. “Untuk sementara waktu, konfirmasi sebelumnya untuk memastikan stok yang siap dipetik. Konfirmasi bisa dilakukan lewat Facebook atau IG [@putramerapitani],” ungkap Supri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya