SOLOPOS.COM - Tim Ikan Patin (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Ikan Patin Bakar (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

(Solopos.com) – Ikan patin adalah satu dari sekian ikan air tawar yang banyak dihidangkan di meja makan. Memang, patin belum tak sepopuler lele, kakap, bawal dan lainnya yang banyak disajikan mulai pedagang kaki lima (PKL) hingga hotel berbintang. Namun saat ini sudah bukan masalah rumit lagi kalau mau menikmati hidangan ikan air tawar ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Solo, menu ikan patin bisa ditemui antara lain di Palmyra Restaurant di Jl dr Radjiman dan Soup Solo Special (SSS) di Jl Adisucipto.

Kedua tempat makan tersebut menyajikan kuliner ikan patin yang berbeda dan menjadi pioner kuliner patin di Solo. Palmyra menyajikan puluhan jenis makanan berbahan ikan yang memiliki panjang hingga 40 cm ini. Mulai patin bakar, goreng, stim hingga yang berbentuk bakso. Marketing and PR Manager Palmyra, Wening Damayanti, mengklaim tempatnya sebagai satu-satunya rumah makan yang menyajikan patin dengan banyak varian.

“Harapannya di sini jadi salah satu ikon kuliner di Solo, khususnya patin. Ingat patin, ingat Palmyra,” kata Wening saat ditemui di ruang utama Palmyra yang berbentuk joglo, belum lama ini.

Tim Ikan Patin (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Hartanto)

Salah satu andalan RM yang berdesain klasik itu adalah ikan patin bakar bumbu kecap manis. Ada rasa pedas dari cabai, bawang merah dan rasa segar dari jeruk nipis dan tomat merah. Satu ekor patin bakar bisa dinikmati empat orang. Harganya Rp 35.000 hingga Rp 65.000 per porsi.

Bagi yang suka masakan China, cobalah cicipi ikan patin stim dengan bumbu khas masakan China yang cukup pedas.
Executive Chef Palmyra, Mulyono, menceritakan menu ini memakai angciu (arak china) dan butuh 30 menit untuk mengempukkan daging. “Ini kuahnya kuat rasa masakan China, insang dan organ dalam dibersihkan sehingga murni daging dan bersih,” tuturnya. Daging patin yang putih mulus dan empuk terasa gurih dan pedas karena bumbu kuah.

Wening menambahkan, menu utama dan menjadi favorit penikmat patin yaitu pesmol patin, patin lada hitam, patin cabai hijau, patin betutu. Khusus untuk anak-anak yang sulit mengonsumsi ikan, ada patin yang dimodifikasi bentuk lain yang lebih menarik, seperti bakso patin, burger dan hotdog patin. “Ini fastfood tapi lebih sehat,” terangnya.

Sajian patin ini tidak hanya disukai orang Solo namun juga luar kota. Sejumlah rombongan yang melakukan perjalanan kedinasan, banyak yang mampir ke RM yang memiliki kolam budi daya di Lembah Hijau Multifarm (LHM) Mojolaban, Sukoharjo ini. Bangunan restoran bergaya joglo ditambah furnitur klasik–menggunakan meja dan kursi dari besi rangka mesin jahit kuno–membuat suasana makan lebih tenang dan santai. Terlebih taman hijau di halaman depan mengalirkan udara segar.

Sedang SSS di Jl Adisucipto, perbatasan Solo-Colomadu, menyediakan sup patin. Warna dan aroma kuahnya kuning dan mengkilap karena minyak ikan. Beberapa helai daun kemangi terapung bersama potongan melingkar patin dan irisan tomat segar, membuat suguhan tampil menawan. “Sup ini tidak memakai minyak sawit atau santan. Minyak didapat dari minyak ikan patin sedang kentalnya kuah dari kaldu kepala ikan yang dicampur dengan rempah-rempah pilihan,” terang pemilik SSS, Linda Supriyadi.

Salah satu rempah yang terasa adalah jahe yang membuat hangat di mulut dan perut. Menu ini cocok untuk disantap saat udara dingin seperti pada penghujan kali ini. “Kami buka dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, jadi bisa dinikmati saat makan siang atau dinner,” kata Linda di rumah makannya yang terletak di barat Hotel Narita, Colomadu ini. Kalau mau menikmati satu porsi sup patin, cukup siapkan uang Rp 12.500.

Ahmad Hartanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya