SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan kamera smartphone untuk profesional. (Istimewa/Ubergizmo)

Aplikasi layanan video seperti Youtube tumbuh pesat seiring pesan instan seperti Snapchat dan Whatsapp. Sedangkan Facebook mulai turun.

Solopos.com, JAKARTA — Teknologi Internet menghadirkan cara baru dalam memeroleh informasi dan berkomunikasi. Tidak terbatas pada pesan dan suara, layanan video juga semakin digemari. Dalam Ericsson Mobility Report Juni 2017 mencatat trafik video seluler semakin dominan.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Dalam laporan tersebut mengungkapkan total trafik data seluler tumbuh sebesar 70% antara Q1 2016 dan Q1 2017 dengan tren pertumbuhan lalu lintas video seluler yang terus berlanjut. Pada 2022, lalu lintas video akan mencapai hampir tiga perempat dari semua lalu lintas data seluler.

Adapun jejaring sosial dan pesan instan merupakan aktivitas internet terpopuler kedua. Vice President, Head of Network Product Unit Ericsson Indonesia & Timor Leste Ronni Nurmal mengatakan serapan ponsel pintar (smartphone) akan menjadi pendorong utama untuk trafik data.

“Trafik data smartphone secara global saat ini rata-rata yaitu 2,1 G per bulan per smartphone dan diperkirakan akan tumbuh hingga 12 GB per bulan per smartphone pada 2022. Di regional kawasan Asia Pasifik dan Oseania rata-rata trafik data smartphone yaitu 1,8 GB per bulan per smartphone dan diperkirakan meningkat menjadi 12 GB pada 2022,” jelasnya di Jakarta, awal Juni 2017.

Dia menambahkan untuk konten video juga akan terus bertumbuh dari posisi pada 2016 yaitu 50% konten merupakan konten video dengan 8,8 ExaBytes. “Pada 2022 diprediksi akan menjadi 75% dari data trafik dengan 71 ExaBytes atau menjadi delapan kali lipat.”

Ericsson Mobility Report Juni 2017 mengungkapkan trafik video seluler diperkirakan tumbuh sekitar 50% per tahun sampai 2022 sehingga mencakup hampir 3 perempat dari semua trafik data seluler.

Jejaring sosial diperkirakan tumbuh 38% per tahun selama 6 tahun ke depan. Namun, pangsa trafiknya relatif akan turun dari 13% pada 2016 menjadi sekitar 11% pada 2022 sebagai hasil dari pertumbuhan video yang lebih kuat.

Kategori aplikasi lainnya memiliki tingkat pertumbuhan tahunan berkisar antara 19 sampai 34%, sehingga menyusut sebagai proporsi lalu lintas keseluruhan. Nilai rata-rata dari pengukuran pada sejumlah jaringan komersial HSPA dan LTE yang dipilih di Amerika, Asia dan Eropa pada 2016 menunjukkan bahwa, terlepas dari jenis perangkat, video merupakan kontributor terbesar untuk volume lalu lintas. Namun, ada variasi besar antar jaringan.

YouTube masih mendominasi lalu lintas video di sebagian besar jaringan seluler, meski ditantang oleh pemain lokal di beberapa negara. Akun lalu lintas YouTube mencapai 40-70% dari total lalu lintas video untuk hampir semua jaringan yang diukur, apa pun jenis perangkatnya. YouTube juga merupakan layanan video on-demand yang paling banyak digunakan di dunia, dengan 70% konsumen menggunakannya setidaknya setiap minggu.

Pangsa trafik jaringan sosial tradisional, seperti Facebook dan Twitter, menurun untuk semua jenis perangkat, sementara layanan berorientasi komunikasi seperti Snapchat dan WhatsApp meningkat. Namun, jejaring sosial masih merupakan kontributor volume lalu lintas terbesar kedua untuk smartphone.

Penelitian konsumen menunjukkan bahwa jejaring sosial dan pesan instan merupakan aktivitas internet terpopuler kedua bagi konsumen, dengan lebih dari 65% pengguna internet memanfaatkan layanan ini setiap hari. Hanya penjelajahan internet umum yang lebih populer, dengan lebih dari 85% pengguna melakukannya setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya