SOLOPOS.COM - Video pertama berjudul "I'm Back!" di kanal YouTube Donald Trump setelah dipulihkan. (Tangkapan layar YouTube Donald Trump)

Solopos.com, SOLO-YouTube milik Alphabet Inc’s pada Jumat (17/3/2023) memulihkan akun mantan Presiden AS Donald Trump setelah dibekukan selama dua tahun akibat kerusuhan yang dilakukan para pengikutnya di Kongres AS pada 6 Januari 2021. Simak ulasannya di info teknologi kali ini.

“Kami dengan hati-hati telah mengevaluasi risiko lanjutan dari kekerasan di dunia nyata sembari menjadi penyeimbang bagi para pemilih untuk mendengar secara setara dari kandidat nasional utama menjelang pemilihan umum,” kata YouTube di Twitter dikutip dari Antara pada Sabtu (18/3/2023).

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Sebelum YouTube, Meta Platforms Inc telah lebih dulu memulihkan akun Facebook dan Instagram Trump awal tahun ini, sementara akun Twitter-nya dipulihkan pada November 2022 oleh pemilik baru perusahaan media sosial itu, Elon Musk.

Namun sejak saat itu, Trump belum mengunggah apa pun di Twitter.  Sebaliknya, setelah dipulihkan, Donald Trump telah kembali mengirim unggahan di YouTube dan Facebook pada Jumat (17/3/2023).

Dia membagikan sebuah video salah satu pidato kemenangannya pada pemilu sebelumnya.  “Maaf membuat kalian menunggu. Urusan yang rumit,” kata Trump dalam video tersebut, yang diberi judul “I’m Back!”

Sebelum dipulihkan, YouTube memblokir Trump pada 2021 karena melanggar kebijakan media sosial tersebut dengan menghasut kekerasan setelah para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol AS saat Kongres mulai mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS 2020.

Orang-orang yang menentang kembalinya Trump menilai bahwa mantan presiden AS itu masih memiliki risiko yang sama, yang membuat berbagai platform media sosial menangguhkan semua akun miliknya.

Hal itu terbukti dari pesan Trump yang diunggah di Truth Social, media sosial yang dia dirikan pada akhir 2021, di mana dia memiliki hampir lima juta pengikut.  Kembalinya Trump ke YouTube dan Facebook terjadi tepat ketika kantor Kejaksaan Distrik Manhattan sedang mempertimbangkan tuntutan pidana kepada Trump terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno selama kampanye Trump pada pemilu 2016.

Trump juga menghadapi gugatan penipuan sipil senilai US$250 juta (sekitar Rp3,84 triliun) yang diajukan oleh pengadilan negara bagian New York.  Tuntutan tersebut menuduh Trump telah memanipulasi lebih dari 200 nilai aset dan kekayaan bersih Trump demi mengurangi beban pinjaman dan asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya