<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Youtube merupakan salah satu media sosial paling populer di Indonesia. Situs berbagi video ini tengah berusaha memberantas konten negatif. Sebab, media sosial yang satu ini diklaim paling banyak mengandung konten negatif berupa <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180317/484/711560/lawan-hoaks-youtube-tambahkan-informasi-dari-wikipedia">hoaks</a> dan ujaran kebencian.</p><p lang="zxx">Dilansir <em>Variety, </em>Selasa (24/4/2018), Youtube telah menghapus sekiat delapan juta <a href="http://news.solopos.com/read/20180405/497/908038/terkuak-ini-identitas-pelaku-penyerangan-markas-youtube">video</a> berkonten negatif sejak Oktober hingga Desember 2017. Video yang dihapus sebelumnya disaring dengan dua cara, yakni algoritma <em>machine learning </em>dan laporan pengguna. Sekitar enam juta video yang dihapus ini terdeteksi berkonten negatif oleh mesin. Sedangkan sisanya dihapus berdasarkan laporan keresahan pengguna.</p><p lang="zxx">Penggunaan <em>machine learning </em>itu mempercepat penghapusan kontenn negatif dari <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180410/484/909244/youtube-dituding-kumpulkan-data-secara-ilegal">Youtube</a>. Meski demikian, laporan dari pengguna juga sangat berpengaruh terhadap pembersihan yang dilakukan Youtube. Sebagian besar konten yang dihapus mengandung unsur pornografi, <em>spam, </em>kekerasan, dan ujaran kebencian.</p><p lang="zxx">Guna memudahkan mendeteksi video yang tidak relevan, Youtube meluncurkan fiturkhusus untuk meningkatkan keamanan. Adapun fitur tersebut berupa peninjauan batas usia penonton. Pihak Youtube berjanji akan lebih berhati-hati memilah konten yang diunggah setiap pengguna.</p><p lang="zxx">"Kami akan terus fokus memastikan Youtube menjadi <em>platform </em>aman dengan konten hebat. Kami akan memerangi konten yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan," sambing pihak Youtube.</p>
Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan