SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendekar pencak silat. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN – Pihak Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 408/Suhbrastha Sragen mendukung rencana pembongkaran tugu semua perguruan silat di Bumi Sukowati.

Hal tersebut disampaikan Wakil Komandan Yonif Raider 408/Suhbrastha, Mayor Inf. Ari Moerwanto berdasarkan kesepakatan sejumlah pihak. Adapun kesepakatan itu terjadi antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan perwakilan pengurus cabang perguruan silat di Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam hal itu, perwakilan dari Yonif 408/Suhbrastha juga hadir di lokasi saat membahas rencana pembongkaran tugu perguruan silat di Sragen.

“Terkait pembongkaran tugu [perguruan silat], saya pribadi dan mewakili 408 mendukung penuh langkah yang akan diambil jajaran muspida [Forkompinda] karena memang fakta di lapangan pengrusakan tugu itu kerap jadi pemicu terjadinya keributan,” ucap Moerwanto saat ditemui wartawan seusai kegiatan Komunikasi Sosial dengan Komponen Masyarakat di Markas Yonif Raider 408/Suhbrastha, Selasa (30/6/2020).

Cegah Konflik Perguruan Silat, Ini Usul IPSI Sragen

Moerwanto menjelaskan konflik yang terjadi antar-perguruan silat semestinya bisa ditanggulangi andai setiap pihak menyikapi persoalan dengan kepala dingin. Pembongkaran tugu perguruan silat di Sragen, kata Moerwanto, tidak akan terjadi jika mereka mau berpikir secara dewasa dalam menyikapi persoalan.

“Kalau tidak dibongkar, tetapi mau jaga situasi tetap kondusif, itu bagus. Tapi faktanya, tugu tidak dibongkar, tapi kerap jadi pemicu terjadinya keributan. Memang benar tugu itu benda mati yang tidak punya salah. Tugu tidak akan rusak kalau kita tidak mengedepankan emosi. Mau dibongkar atau tidak, 408 siap membantu Pemda menjaga situasi masyarakat tetap kondusif dan nyaman,” terang Moerwanto.

Sempat Merah, Kini Solo Berstatus Zona Kuning Covid-19

Pada kesempatan itu, Moerwanto menekankan pentingnya menjalin komunikasi sosial dengan masyarakat demi mencegah terjadinya konflik. Menurutnya, aparat TNI, khususnya Yonif 408/Suhbrastha, harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan solusi atas setiap permasalahan.

“Sebagai TNI, kami punya tugas untuk melaksanakan operasi militer selain perang yakni membantu pemerintah mengatasi konflik. Caranya dengan melaksanakan pengamanan, kerja sama dengan aparat baik Kodim, Polres, Pemda untuk menjaga Sragen tetap kondusif,” papar Moerwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya