SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintasi jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di wilayah Kalijambe, Sragen, yang mengalami kerusakan cukup parah, Selasa (16/2/2021). (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memastikan jalan Solo – Purwodadi yang mengalami kerusakan cukup parah mulai diperbaiki pada Maret mendatang.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Ali Huda, mengatakan kerusakan jalan Solo – Purwodadi, khususnya ruas Kalijambe-Geyer, sudah diprogramkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, untuk diperbaiki pada tahun ini. Pada saat ini, proyek peningkatan jalan itu sudah memasuki tahap lelang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Mohon doa restunya, awal Maret sudah bisa action atau dimulai pekerjaan. Nanti jalan akan ditingkatkan dengan beton rigid atau konstruksi beton semen. Itu jadi solusi permanen untuk mengatasi masalah kerusakan jalan di sini,” papar Ali Huda saat ditemui Solopos.com saat menyurvei kerusakan jalan Solo – Purwodadi tepatnya di Kalijambe, Sragen, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Jalan Solo-Purwodadi Tergenang Air Hingga 50 Cm, Banyak Motor Mogok

Ekspedisi Mudik 2024

Proses Perbaikan

Ali Huda menjelaskan selama pekerjaan berlangsung, lalu lintas akan diberlakukan sistem buka tutup. Dengan begitu, arus lalu lintas akan sedikit terganggu. Menurutnya, total jarak rusak yang bakal diperbaiki sepanjang sekitar 1,5 km. Proyek peningkatan jalan itu bakal menelan anggaran sekitar Rp10 miliar.

Sementara itu, terkait banjir yang terjadi di jalan Solo – Purwodadi tepatnya di wilayah Kalijambe disebabkan mampetnya saluran drainase. Terkait masalah itu, ia sudah berkoodinasi dengan Pemkab Sragen dan PT KAI Daop VI untuk mengatasi mampetnya saluran drainase.

Baca juga: Janda Cianjur Ngaku Hamil Gegara Angin Semriwing Ternyata Masih Terikat Pernikahan

Dia tidak memungkiri mampetnya saluran irigasi itu salah satunya disebabkan oleh banyaknya bangunan kios warga di tepi jalan. Mestinya, tepi jalan itu steril dari bangunan kios karena berada tak jauh dari rel kereta api.

“Tadi kami sudah berdialog dengan camat, kades, aparat Pemkab Sragen, PT KAI Daop VI untuk mengatasi masalah banjir di jalan ini. Nanti akan dilihat grand design saluran drainase itu seperti apa dari Pemkab Sragen. Tapi, penanganan daruratnya adalah normalisasi saluran yang ada. Ini tentu perlu melibatkan masyarakat sekitar. Normalisasi saluran air itu bisa sedikit membantu atasi banjir,” papar Ali Huda.

Baca juga: Begini Proses Terbentuknya Luweng yang Hilang di Pracimantoro Wonogiri

Kondisi Jalan Solo - Purwodadi

Joni Ersadi, 40, pengguna jalan asal Kalijambe mengatakan kondisi jalan yang rusak parah sepanjang sekitar 1,5 km yang membentang dari Karangwuni hingga depan PT Rakabu Sejahtera. Menurutnya, kerusakan jalan makin parah sejak empat bulan lalu atau sejak datangnya musim hujan.

“Pengendara motor yang sudah jatuh banyak. Ada yang terpeleset lumpur. Ada yang jatuh saat menerjang banjir. Kondisi jalan Solo-Purwodadi saat ini benar-benar memprihatinkan,” paparnya.

Baca juga: Alasan Dibangun Rel Layang di Simpang Joglo: Ongkosnya Lebih Murah

Berdasar pantauan Solopos.com, jalan Solo – Purwodadi, tepatnya di ruas Kalijambe-Gemolong mengalami kerusakan cukup parah. Sejumlah lubang menganga mengancam keselamatan pengguna jalan khususnya pengendara motor.

Lubang jalan itu dipenuhi genangan air. Selain rusak parah, kondisi jalan tergolong licin karena banyaknya lumpur yang terbawa oleh roda kendaraan bermotor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya