SOLOPOS.COM - Polisi bersenjata lengkap bersiap melumpuhkan terduga teroris di Kantor Kelurahan Arjuna, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2/2017). (IBI/Solopos/Antara/Novrian Arbi)

Yayat Cahdiyat, terduga pelaku bom panci di Bandung, diketahui pernah berbaiat dengan ISIS.

Solopos.com, JAKARTA — Kendati sudah mendapatkan informasi terkait identitas pelaku bom panci di Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung, pihak kepolisian masih terus melakukan proses identifikasi yang saat ini berjalan di Pusdokes RS Kramatjati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menyebutkan berdasarkan identifikasi konvensional di lapangan yang didukung oleh data-data, pelaku bom panci diketahui bernama Yayat Cahdiyat (YC) atau Abu Salam. Yayat lahir pada 20 Juni 1975 di Purwakarta.

Yayat diidentifikasi sebagai residivis atau narapidana yang keluar dari penjara pada 2014 dengan pembebasan bersyarat. Berdasarkan kartu tanda penduduknya, Yayat merupakan warga Bandung tetapi kemudian diketahui mengontrak di Desa Sirnagalih, Kecamatan Ciharas. Dia diketahui memiliki seorang istri berinisial CH dan tiga orang anak.

“Proses identifikasi masih berjalan di Pusdokes RS Kramatjati. Penyidik mencocokkan dengan data yang kita miliki secara scientific yang nantinya juga dicocokkan dengan keluarga. Akan tetapi karena pelaku yang cepat diidentidukasi secara konvensional di kapangan, di mana juga terdukung dengan adanya data-data,” jelas Boy di Mabes Polri, Selasa (27/2/2017).

Lebih jauh, pada 2010, Yayat disebut pernah mengikuti pelatihan aksi teror di Nangroe Aceh Darussalam yang oada saat itu juga melibatkan sejumlah pelaku tindak radikal lainnya seperti Dulmatin dan Abu Bakar Baasyir. Selama bergabung dengan pelatihan tersebut, Yayat diketahui berperan menyiapkan logistik seperti senjata api dan oeluru yang diperoleh dari daerah Bandung.

Yayat kemudian ditangkap di Leuwi Panjang pada 2012 dan dijatuhi vonis 3 tahun. Dia jemudian bebas pada 2014 setelah mendapat keringanan. Setelah bebas, Yayat kembali bergabung dengan gerakan radikal, kali ini dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Kalau diingat tahun 2016, di Jatiluhur ada penangkapan Abu Sofi [dan] Abu Fais. Dua hidup dua meninggal, diduga mereka juga berkativitas di bawah bendera JAD. Mereka deklarasi di Malang 2014. Kelompok ini terkoneksi dengan Maman Abdurakhman. Mereka juga berbaiat dengan ISIS. Sel-sel JAD ini aktif melakukan aksi teror baik di Jawa Barat, Bekasi, Jawa Tengah, termasuk yang di Kalimantan Timur kemarin,” jelas Boy.

Selain itu, Yayat juga pernah terlibat aksi perampokan dan pencurian di Cipanas pada 2009/2010 lalu dengan asumsi dana hasil mencuri tersebut halal jika digunakan untuk aksi teror.

Menarik juga: Bripda Ismi Curi Perhatian di Kerumunan Lokasi Bom Panci Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya