SOLOPOS.COM - Yayasan Pendidikan Warga. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Yayasan Pendidikan Warga yang bergerak di bidang pendidikan di Kota Solo ternyata sudah ada sejak Indonesia belum merdeka, yakni tepatnya tahun 1904.

Berdiri di awal 1900-an, lembaga ini menjadi yayasan tertua yang bergerak di bidang pendidikan di Kota Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dengan usianya lebih dari satu abad itu, Yayasan Pendidikan Warga hadir untuk memberikan pelayanan pendidikan berupa sekolah dengan biaya yang terjangkau dan berkualitas untuk warga Solo dan sekitarnya.

Baca Juga: 5 Tips Agar Tetap Sehat Selama Bulan Ramadan di Tengah Pandemi

Selain itu, yayasan ini sangat menanamkan nilai budi pekerti kepada peserta didik/mahasiswa maupun alumni dari sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Warga. Sehingga lulusan maupun alumninya dikenal sebagai sosok yang penuh sopan santun.

Kiprahnya yang begitu luar biasa di sektor pendidikan, yayasan ini sekarang memiliki enam lembaga pendidikan formal. Beberapa di antaranya adalah KB-TK Warga, SD Warga, SMP Warga, SMA Warga, SMK Warga, dan juga STT Warga.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Saat Haid Turunkan Imunitas Tubuh? Simak Penjelasannya

Ketua Yayasan Pendidikan Warga, Ir. Agus Nugroho, MBA mengatakan yayasan ini hadir untuk mengabdikan diri di sektor pendidikan di Kota Solo tanpa embel-embel agama. Sehingga semua peserta didik dengan latar belakang apapun bisa bersekolah di sini. "Sekarang kami hanya melestarikan keinginan cita-cita pendiri supaya di Solo tetap ada satu lembaga pendidikan yang nasional tidak berdasarkan agama," ujar dia kepada Solopos.com melalui sambungan telepon.

Sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas serta biayanya yang terjangkau, Yayasan Pendidikan Warga juga menghadirkan beasiswa bagi masyarakat Solo dan sekitarnya yang berprestasi, baik dari segi akademik maupun non akademik.

Baca Juga: Webinar UMKM Virtual Expo: Mengungkap Cara Mengakses Permodalan Perbankan dari BSI

"Kami ada beberapa jalur-jalur prestasi. Di tingkat SMA ada prestasi basket, ada jalur prestasi, dan ada jalur kecakapan lain, ini bisa gratis. Kalau di basket kita ada berjalan cukup lama. Artinya kita sudah punya sistem yang benar-benar gratis bagi yang beprestasi," ucap pria berusia 63 tahun ini.

Walaupun dibilang memiliki biaya yang terjangkau, nantinya lulusan dari sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan Warga, terutama SMK dan STT bisa terjun langsung ke dunia pekerjaan. Hal ini dikarenakan lembaga pendidikan ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyerap tenaga kerja.

Baca Juga: Menteri Trenggono Kunjungi Sentra Pengolahan Ikan Asap di Demak, Ini Harapannya

"Motonya kami, keluar dari STT langsung dapat kerjaan. Kemudian, lulusan SMK kita juga begitu. Kalau kamu enggak mau lanjutin [kuliah]  kita punya 50 perusahaan yang bekerja sama dengan kita untuk menampung," tutur Agus.

Yayasan Pendidikan Warga, dari Masyarakat untuk Masyarakat

Dalam keterangannya, Agus Nugroho mengatakan Yayasan Pendidikan Warga merupakan lembaga non profit. Bahkan, pengurusnya pun bersifat sukarelawan dan tak mendapatkan gaji.

Adapun biaya pendidikan yang selama ini diperoleh dari peserta didik yang sekolah di Yayasan Pendidikan Warga, semuanya untuk pembangunan fasilitas.

Baca Juga: Diserahkan Ke Waskita Karya, Begini Kondisi Lahan Masjid Sheikh Zayed Di Gilingan Solo

"Yang perlu digarisbawahi yayasan ini pengurusnya volunteer tidak ada yang terima gaji dan yayasan ini bukan untuk cari duit (uang). Semua pendapatan akan dikembalikan dalam bentuk pembangunan," imbuhnya.

Meski begitu, kualitas tenaga kependidikan sekolah-sekolah di bawah yayasan ini tak bisa diragukan. Berbagai pelatihan maupun rapat kerap diadakan, terutama saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini Segudang Manfaat Tidur Tanpa Bantal

Hal ini memiliki tujuan utama agar tenaga kependidikan Yayasan Pendidikan Warga siap untuk mencerdaskan anak bangsa di berbagai kondisi, salah satunya saat pandemi Covid-19 ini.

"Di 2020 di saat pandemi orang merasa waduh pandemi enggak bisa apa-apa. Tetapi, kita berbenah sangat keras. Hampir kita adakan transformasi dengan mendatangkan orang yang benar-benar tahu tentang pendidikan dan bekerja sama dengan kita," jelas Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya