SOLOPOS.COM - Pembina Yayasan Gema Salam, Awod SH (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pelaku penculikan 12 anak di kawasan Jakarta hingga Bogor Abis Rizal Afif, 28, yang telah ditangkap jajaran kepolisian Polres Bogor, mengaku sebagai Eks Napi Teroris (Napiter).

Pengakuan tersebut dipublikasikan dan marak diberitakan bahwa pelaku pernah ikut pelatihan selama 7 bulan di Poso, terlibat peristiwa bom Sarinah, dan kerusuhan di Bawaslu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemberitaan ini terlanjur marak di media sebelum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastilan bahwa penculik 12 anak yang diberitakan tersebut, bukan mantan narapidana terorisme (Napiter).

Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Ahmad Nurwakhid mengatakan penculik tersebut hanya mencari popularitas.

Yayasan Gema Salam sebagai lembaga yang mewadahi dan melakukan pembinaan para mantan narapidana teroris sangat menyayangkan kejadian itu.

Baca Juga: Ajak Pak Rudy, Mantan Napiter Peringati Hari Kartini & Bumi di Solo

Pembina Yayasan Gema Salam, Awod SH, mengatakan bahwa melakukan pembinaan mantan napi teroris ini tidak mudah.

“Kalau ada pemberitaan semacam ini kami sangat dirugikan. Banyak hal-hal baik dan bermanfaat yang sudah dan sedang kita lakukan bersama dengan para mantan teroris selama ini, baik kegiatan sosial maupun kegiatan keagamaan, juga kegiatan – kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta kepada NKRI. Itu saja kami merasa masih belum bisa diterima secara utuh oleh publik, apalagi ada pemberitaan dengan stigma negatif seperti ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Minggu (15/5/2022).

Dia juga mengatakan agar pihak terkait tidak tidak gegabah dalam mempublikasi sebuah keterangan pelaku tindak kejahatan, apalagi keterangan yang belum didalami sudah dipublikasi.

“Jangan memburu popularitas dengan mengeksploitasi mantan napi teroris. Dalam melakukan pembinaan kepada para mantan napi teroris selama ini, yang kami butuhkan terutama adalah dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Baca Juga: Eks Napiter di Boyolali Dapat Bantuan 10.000 Benih Ikan

Menurut Awod, memberikan kepercayaan kepada mereka yang telah kembali ke NKRI adalah keniscayaan, membesarkan hatinya, mendukung dengan segala potensi yang dimiliki, dan menjauhkan dari stigma negatif.

“Stigma ini, sekecil apapun harus kita hindari. Pada kesempatan ini, saya mengajak kepada semua pihak untuk mendukung visi misi kami, Yayasan Gema Salam dalam mengajak seluruh eks napi teroris dan orang-orang yang rentan terpapar terorisme, untuk kembali ke NKRI, kembali secara totalitas dan menjadikan manusia yang membawa manfaat bagi Bangsa dan Negara Indonesia ini,” ujarnya.

Misi yang berat ini, lanjutnya, tidak mungkin, diwujudkan tanpa ada dukungan dari semua pihak, Visi yang mereka emban ini tidak mungkin terlaksana tanpa adanya kepercayaan semua pihak.

“Namun apabila ada dukungan dan kepercayaan dari semua pihak, Insya Allah visi misi kami akan dapat terlaksana, sebagaimana kami cita dan cintakan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya