SOLOPOS.COM - BEREBUT APEM -- Ribuan warga memadati tanah lapang di sebelah makam Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten untuk berebut kue apem dalam perayaan Yaqowiyu, Jumat (13/1/2012). Dalam acara tersebut panitia menyebarkan kue apem sebanyak 5 ton. JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

BEREBUT APEM -- Ribuan warga memadati tanah lapang di sebelah makam Ki Ageng Gribig, Jatinom, Klaten untuk berebut kue apem dalam perayaan Yaqowiyu, Jumat (13/1/2012). Dalam acara tersebut panitia menyebarkan kue apem sebanyak 5 ton. JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu

Perayaan tradisi Yaqowiyu kembali diselenggarakan di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jumat (13/1/2012).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perayaan tradisional Yaqowiyu, Jumat, semakin kehilangan ruh spiritual, makin menjadi profan atau dekat dengan masalah keduniawian. Ritual yang awalnya digunakan sebagai sarana mendakwahkan agama Islam oleh Ki Ageng Gribig itu makin kehilangan makna afwun atau afwan dan berubah menjadi ajang mencari berkah dalam konteks mistik Jawa.

Ribuan pengunjung mulai memadati Masjid Ageng Jatinom sekitar pukul 11.30 WIB. Meski salat Jumat sedang berlangsung, massa yang datang dari berbagai penjuru Klaten dan sekitarnya, bahkan ada yang berasal dari daerah cukup jauh dari Klaten, langsung memasuki tanah lapang di dekat Sendang Plampeyan di sebelah selatan Masjid Ageng.

Tujuan mereka sama, agar mendapatkan tempat strategis supaya bisa memperoleh banyak apem yang disebar setelah Salat Jumat. Tepat pukul 12.30 WIB, para santri peraga sahabat Ki Ageng Gribig perlahan melangkah menuruni tangga sambil memanggul gunungan apem.

Dari mulut mereka mengalun zikir tiada henti,”Yaqowiyu ya aziz, qowina walmuslimin. Yaqowiyu ya rozak, warzuqna walmuslimin.” Pengunjung mulai mempersiapkan diri menyongsong perhelatan puncak Yaqowiyu dengan penuh harap mendapatkan setidaknya satu dari lima ton apem yang dipersiapkan panitia.
Tumiyem,55, seorang perempuan buruh asal Wonosari, Gunung Kidul, DIY, yang menginap di salah satu rumah warga Jatinom sejak Kamis pagi lalu mengatakan hampir setiap tahun dia menghadiri acara Yaqowiyu.

Dia selalu berharap agar mendapatkan apem yang disebarkan saat puncak acara Yaqowiyu. Apem itu dia yakini bisa digunakan untuk membantu memperlancar pertaniannya. Menurut Tumiyem, acara semacam ini bagus untuk mendapatkan berkah.
”Saya sudah mendapatkan tiga apem. Besok mau saya tanam di ladang dan di sawah,” terangnya. Sama halnya dengan Tumiyem, seorang warga Boyolali, Hari Miarjo, 40 menjelaskan sejakia sering datang di acara Yaqowiyu usaha pertaniannya menjadi lancar.

Ia kemudian selalu datang saat perayaan tersebut digelar. Hari yang pada Jumat siang  berdesak-desakan dengan ribuan pengunjung lainnya mengajak seluruh anggota keluarganya agar mendapatkan apem lebih banyak. Hari mengatakan apem hasil rebutan itu akan dia pendam di lahan persawahannya.

Muhammad Daryanto, Sekretaris Jenderal Pengelola Pelestari Peninggalan Ki Ageng Gribig (P3KAG) menuturkan tujuan utama Yaqowiyu ialah untuk melestarikan peninggalan Ki Ageng Gribig. Dengan perayaan Yaqowiyu ia berharap generasi masa kini bisa melestarikan, memperluas dan menyampaikan ajaran-ajaran Ki Ageng Gribig.

”Tapi ya memang kini masyarakat memiliki persepsi yang berbeda. Ya, saya tidak bisa menyalahkan,” jelasnya. Murtadlo Purnomo, pemeran sosok Ki Ageng Gribig, menjelaskan tradisi penyebaran apem saat Yaqowiyu sebenarnya mengandung penafsiran atas makna kata afwan yang artinya ampunan.

Murtadlo menjelaskan penyebaran apem tersebut merupakan simbol perintah kepada manusia untuk saling memafkan. Dengan saling memaafkan melalui cara saling bersedekah memberikan apem akan mewujudkan masyarakat yang jauh dari sikap iri, dengki, kekerasan dan sikap negatif lainnya.

(JIBI/SOLOPOS/Ika Yuniati/Taufiq Sidik Prakosa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya