SOLOPOS.COM - Ilustrasi kirab malam 1 Sura di Keraton Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLOKeraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar tradisi kirab malam 1 Sura pada Jumat (29/7/2022). Tradisi kirab di dua pusat kebudayaan itu memiliki keunikan dibandingkan tradisi lainnya.

Salah satunya, selama kirab berlangsung peserta harus laku bisu, tidak boleh berbicara atau mengucapkan sepatah kata pun. Dikutip dari laman pariwisatasolo.surakarta.go.id, laku bisu pada kirab malam 1 Sura dimaksudkan untuk perenungan diri atas apa yang sudah dilakukan sepanjang setahun ke belakang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keunikan lainnya yakni para peserta kirab tidak boleh mengenakan sembarang pakaian. Ada aturan atau pakem untuk pakaian yang mesti dikenakan oleh para peserta kirab malam 1 Sura di Solo.

Hal itu untuk mendukung kekhidmatan dan kesakralan acara tersebut. Terkait pakaian tersebut, akun Instagram @garda_mangkunagaran, pada Kamis (28/7/2022) mengunggah informasi panduan berbusana adat untuk peserta kirban malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran.

Dalam panduan itu disebutkan, misalnya untuk peserta laki-laki, pakaiannya adalah beskap krowok (dengan lengkungan di bagian belakang untuk keris) berwarna hitam gaya Mangkunegaran dengan lidah pada kerah kemeha modern.

Baca Juga: Catat! Ini Rute Kirab Malam 1 Sura Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran

Kain jaritnya pun tidak bisa sembarangan melainkan harus kain batik motif Surakarta atau Mangkunegaran dengan latar hitam dan bukan corak parang atau lereng. Kemudian untuk penutup kepala memakai belangkong gaya Mangkunegaran. Ada pula aturan mengenai sabuk, epek timang, warangka keris, bros MN, samir dan selop.

Untuk perempuan peserta kirab 1 Sura di Mangkunegaran Solo wajib memakai kebaya bef (kuthubaru) atau tangkeb (kartini) dengan warna gelap, bukan kebaya modern atau encom. Kebaya harus polos dan tidak boleh berbahan beludru dan border emas.

Berebut Kotoran Kebo Bule

Ketentuan kain jaritnya sama dengan peserta laki-laki. Sementara rambut untuk perempuan digelung jawa, bukan sanggul modern. Selain itu harus memakai bros MN di dada sebelah kiri, samir. Aksesori yang diperbolehkan hanya subang (suweng) dan tidak boleh pakai perhiasan berlebihan. Alas kakinya juga selop.

“Untuk menunjang ke-khidmat-an dan ke-sakral-an kegiatan kirab ini, para peserta kirab dimohon dengan sangat untuk tidak membawa/mengaktifkan Ponsel (HP) serta tidak mendokumentasikan kegiatan kirab dalam bentuk apapun (Foto, Selfie, Vlog) saat kegiatan berlangsung,” tulis pengelola akun @garda_mangkunagaran pada unggahan tersebut.

Baca Juga: Kirab Malam 1 Sura, Keraton Solo Akhirnya Tetap Keluarkan Kebo Bule

Seperti diberitakan sebelumnya, penyelenggaraan kirab 1 Sura di Pura Mangkunegaran akan berlangsung mulai pukul 19.00 WIB. Dalam kirab itu peserta membawa kirab pusaka mengelilingi tembok keraton dari sisi luar.

Semenatara kirab malam 1 Sura di Keraton Solo berlangsung mulai tengah malam atau pukul 24.00 WIB. Keunikan dari kirab 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini yakni kehadiran kebo bule keturunan Kyai Slamet.

Setelah arak-arakan peserta melintas, biasanya masyarakat yang sudah menunggu akan berebut mengambil kotoran kebo bule. Sebagian orang memercayai kotoran kebo bule itu membawa berkah dan kemakmuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya