Yang Penting Wangi

Beberapa waktu lalu, Jon Koplo yang berasal dari dusun terpencil di Sukoharjo ini diundang resepsi manten saudaranya di Jakarta. Karena pekewuh menginap di rumah si empunya gawe, Koplo nunut menginap di apartemen mewah Tom Gembus, teman SMA-nya yang sekarang menjadi supervisor perusahaan ternama di Ibu Kota.

Mengetahui teman lamanya datang, Tom Gembus menyambutnya dengan suka cita.  “Anggap saja rumah sendiri, Plo. Tapi sori aku enggak bisa menemani kamu secara full. Maklum, kerjaan banyak. Nih, kuncinya kamu bawa,”  ujar Gembus sambil menyerahkan kunci apartemen, kemudian berangkat kerja. Sementara Koplo menikmati empuknya spring bed Tom Gembus sampai tertidur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Wadhuh, kurang setengah jam!” Koplo terbangun dan bergegas meraih kemeja batiknya.

Selain waktunya mepet dan tidak tahu cara menggunakan kamar mandi, Koplo pun memutuskan untuk raup saja. Di kamar mandi ia melihat botol kecil berisi cairan yang baunya segar. Ia pun mengoles-oleskan cairan itu di telapak tangan dan meratakannya ke rambut. “Ra adus ra papa, sing penting wangi,” pikirnya. Setelah itu ia bergegas nyegat bus menuju tempat resepsi saudaranya.

Sial. Sebelum sampai di rumah saudaranya, ndilalah hujan turun. Padahal ia harus berjalan dari halte masuk ke gang menuju rumah saudaranya. Setengah berlari akhirnya Jon Koplo sampai juga di tempat resepsi.

Namun anehnya semua orang tertawa melihat penampilan Koplo. “Apanya yang salah?” batinnya. Akhirnya ia bertanya kepada salah satu saudaranya, “Ngapa ta, Lik, kok dha ngguyu?” tanyanya.

“Rambutmu kok munthuk kuwi apa le kramas ora mbok bilas?” jawabnya sambil ngguyu ngakak.

Selidik punya selidik ternyata yang dioser-oser-kan ke rambut Koplo tadi bukannya minyak rambut melainkan sampo.

Pythag Kurniati, Telukan RT 003/RW 009 Telukan, Grogol. Sukoharjo